| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.0761 | 0.04% |
GBPUSD | 1.2554 | 0.08% |
AUDUSD | 0.6567 | 0.18% |
NZDUSD | 0.6121 | 0.26% |
USDJPY | 146.11 | -0.31% |
USDCHF | 0.8784 | -0.10% |
USDCAD | 1.3572 | -0.06% |
GOLDUD | 1981.39 | 0.05% |
COFU | 71.26 | 0.13% |
USD/IDR | 15620 | 0.10% |
Selasa, 12 Desember 2023 - Pergerakan minyak mentah mengalami kenaikan ke angka $71.26 pada pagi ini dipicu oleh keyakinan pasar terkait langkah OPEC dalam mengatasi masalah produksi dan harga minyak dan KTT COP28 di Dubai berpotensi mempengaruhi fluktuasi harga minyak kedepannya.
Dilansir dari bloomberg, Citigroup menyatakan keyakinan mereka bahwa OPEC dan sekutunya dapat menstabilkan harga minyak di kisaran $70-$80 pada tahun 2024. Keyakinan ini disertai catatan bahwa pencapaian tersebut memerlukan perpanjangan pemotongan produksi. Mengutip dari pernyataan OPEC, langkah pengurangan pasokan menunjukkan bahwa pertumbuhan global yang lemah di tahun 2024 dapat memicu pemangkasan produksi lebih lanjut jika pasar minyak berubah menjadi surplus, namun kesepakatan terbaru pada akhir November menyoroti keraguan untuk menurunkan produksi secara signifikan.
Pada KTT COP28 hari Senin (11/12), rancangan perjanjian iklim mengemuka dengan lebih dari 100 negara koalisi mendukung langkah-langkah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Kesepakatan ini diarahkan untuk mengakhiri era minyak, namun menghadapi tentangan dari anggota OPEC. Meskipun upaya global untuk mengatasi perubahan iklim semakin kuat, kontra antara negara-negara produsen minyak dan negara-negara yang mempromosikan energi terbarukan menjadi sorotan, menimbulkan tantangan dalam mencapai kesepakatan menyeluruh.
Sementara itu, kegelisahan masih melanda pasar sebagai respons terhadap tanda-tanda pelemahan ekonomi di Tiongkok, negara importir utama. Kecemasan semakin meningkat seiring munculnya kehati-hatian menjelang data inflasi utama dari Amerika Serikat dan India. Data akhir pekan menunjukkan Tiongkok merosot lebih dalam ke dalam disinflasi pada bulan November, meningkatkan kekhawatiran atas melambatnya pertumbuhan ekonomi. Data ini juga muncul beberapa hari setelah terungkapnya penurunan impor minyak Tiongkok, menunjukkan bahwa perlambatan pertumbuhan mengurangi selera negara terhadap minyak mentah. Saat ini, pasar menantikan pembacaan inflasi utama dari AS, yang akan merilis data hari ini untuk menilai potensi dampaknya terhadap perekonomian global dan permintaan minyak.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $73 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $68 per barel.
Jam | Data | Actual | Ekspektasi | Sebelumnya | |||||
20:30 | USD - Core CPI m/m | - | 0.3% | 0.2% | |||||
20:30 | USD - CPI m/m | - | 0.0% | 0.0% | |||||
20:30 | USD - CPI y/y | - | 3.1% | 3.2% |