| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.0795 | -0.09% |
GBPUSD | 1.2619 | -0.07% |
AUDUSD | 0.6454 | -0.31% |
NZDUSD | 0.5948 | -0.44% |
USDJPY | 146.47 | 0.12% |
USDCHF | 0.8840 | 0.12% |
USDCAD | 1.3588 | 0.13% |
GOLDUD | 1937.99 | -0.09% |
COFU | 85.93 | 0.06% |
USD/IDR | 15240 | 0.11% |
Selasa, 05 September 2023 – Pergerakan harga minyak mentah mengalami kenaikan pada pagi ini ke level $85.93 di tengah ekspektasi bahwa OPEC+ akan membatasi pasokan, harapan stimulus kebijakan Tiongkok dapat menstabilkan perekonomian, sementara spekulasi pasar bahwa Federal Reserve mungkin akan mengakhiri siklus kenaikan suku bunganya.
Pada pertemuan sebelumnya, Arab Saudi telah mempelopori upaya dengan melakukan pengurangan produksi secara sukarela dalam jumlah besar sebagai bagian dari kesepakatan produksi yang disepakati oleh kelompok produsen OPEC+ yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia. Arab Saudi diperkirakan akan memperpanjang pemotongan produksi sukarela sebesar 1 juta barel per hari (bpd) tersebut hingga bulan Oktober. Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa Moskow telah sepakat dengan mitra OPEC+ mengenai parameter pengurangan ekspor lanjutan pada bulan Oktober 2023
Di Cina, meningkatkan langkah-langkah untuk meningkatkan perekonomian negara yang sedang melemah, dengan Beijing merencanakan tindakan lebih lanjut termasuk melonggarkan pembatasan pembelian rumah. Selain itu, aktivitas manufaktur diperluas secara tidak terduga pada bulan Agustus dan serangkaian langkah ekonomi untuk mendukung pemulihan negara tersebut pasca pandemi telah memicu optimisme bahwa permintaan akan meningkat di negara importir minyak terbesar di dunia tersebut. Pada perdagangan kemarin, China merilis PMI Jasa China yang dilaporkan melandai menunjukkan perlambatan pertumbuhan namun masih di atas ambang batas 50 sebagai isyarat ekspansi. Caixin Services PMI turun menjadi 51.8 untuk bulan Agustus dari level 54.1 di bulan Juli.
Di sisi lain, data ekonomi AS pada hari Jumat menunjukkan Pertumbuhan lapangan kerja AS meningkat pada bulan Agustus, namun tingkat pengangguran melonjak menjadi 3,8%, sementara kenaikan upah melambat. Hal ini memperkuat ekspektasi bahwa The Federal Reserve akan menghentikan kenaikan suku bunganya pada bulan ini.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $88.50 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $82.50 per barel.
Jam | Data | Actual | Ekspektasi | Sebelumnya | |||||
21:00 | USD - Factory Orders m/m | - | -2.5% | 2.3% |