Home
>
News
>
Publication
>
Geopolitik di Timur-Tengah Bergejolak, Minyak Makin Menguat
Geopolitik di Timur-Tengah Bergejolak, Minyak Makin Menguat
Thursday, 21 December 2023

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.0939

-0.05%

GBPUSD

1.2638

-0.30%

AUDUSD

0.6730

-0.04%

NZDUSD

0.6245

-0.06%

USDJPY

143.55

0.03%

USDCHF

0.8626

0.07%

USDCAD

1.3368

0.03%

GOLDUD

2029.29

-0.08%

COFU

73.89

0.14%

USD/IDR

15510

0.16%

Fokus Crude Oil:

  • Impor minyak India sebanyak 5 juta barel gagal
  • Stok minyak EIA Amerika

***************************************************************

Kamis, 21 Desember 2023 - Harga minyak pada pembukaan pekan pagi ini naik di  level 73, hal ini dikarenakan ketegangan di Laut Merah yang berkepanjangan terhadap pelayaran melalui Laut Merah dapat menaikkan harga dan membebani pertumbuhan ekonomi,. Gagalnya minyak mentah dari Rusia ke India turut menaikan harga minyak.

Berdasarkan data pelacakan kapal tanker yang dikumpulkan oleh Bloomberg, diprediksi sekitar 6,5 juta barel minyak dan produknya akan melewati Laut Merah antara Juni 2023 dan November 2023. S&P Global Market Intelligence menyebutkan bahwa lebih dari 21,5% dari seluruh produk minyak sulingan dan lebih dari 13% minyak mentah akan melintasi Laut Merah. Gangguan berkepanjangan terhadap pelayaran di Laut Merah bisa berdampak pada kenaikan harga minyak, memberatkan pertumbuhan ekonomi, terutama di Eropa, yang tengah berjuang menghadapi inflasi tinggi dan kontraksi ekonomi.

Di sisi lain, India, sebagai importir dan konsumen minyak terbesar ketiga di dunia, telah meningkatkan pembelian minyak Rusia yang dijual dengan harga diskon. Hal ini terjadi setelah beberapa negara Barat menghindari impor minyak dari Rusia sebagai respons terhadap invasi Rusia ke Ukraina. Meskipun demikian, hampir lima juta barel minyak mentah kelas Sokol Rusia gagal mencapai penyulingan India karena kapal tanker yang membawanya diberlakukan sanksi oleh Amerika Serikat, melanggar batasan harga yang telah diberlakukan oleh negara-negara G7.

Menurut John Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates LLC di Galena, Illinois, kemungkinan penurunan harga minyak dapat terjadi setelah usulan stabilisasi transit kargo melalui koridor Laut Merah. Selain itu, kekhawatiran atas rendahnya permintaan juga menjadi faktor penurunan harga, terutama setelah EIA melaporkan peningkatan persediaan minyak mentah AS sebesar 2,9 juta barel, melampaui ekspektasi yang memperkirakan penurunan sebesar 2,3 juta barel. Sementara itu, Nigeria berencana untuk memproduksi 1,8 juta barel minyak per hari, melampaui kuota OPEC sebesar 1,5 juta barel per hari, untuk memastikan pasokan ke pabrik Dangote dan kilang milik negara yang sedang ditingkatkan.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $76 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $71 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Actual

Ekspektasi

Sebelumnya

0:00

USD - FOMC Member Goolsbee Speaks

-

-

-

20:30

USD - Final GDP q/q

-

5.2%

5.2%

20:30

USD - Unemployment Claims

-

214K

202K

20:30

USD - Final GDP Price Index q/q

-

3.6%

3.6%

20:30

USD - Philly Fed Manufacturing Index

-

-3.3

-5.9

22:00

USD - CB Leading Index m/m

-

-

-

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788