Home
>
News
>
Publication
>
Gelombang Protes Kazakhstan Ikut Panaskan Minyak
Gelombang Protes Kazakhstan Ikut Panaskan Minyak
Friday, 07 January 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.12920

0.04%

GBPUSD

1.35280

0.12%

AUDUSD

0.71590

0.06%

NZDUSD

0.67470

0.03%

USDJPY

115.820

0.09%

USDCHF

0.92110

0.03%

USDCAD

1.27310

-0.06%

GOLDUD

1789.160

0.05%

COFR

1143343

0.63%

USD/IDR

14360

-0.03%

Fokus Crude Oil:

  1. Unjuk rasa Kazakhstan memprotes harga bahan bakar meluas ke tuntutan tambahan lain.
  2. Produksi minyak Libya turun menjadi 729,000 bph; Cuaca beku hambat jalur pasokan minyak di Kanada dan AS.

***************************************************************

Jumat, 7 Januari 2022 - Pada penutupan pekan pagi ini harga minyak terpantau bergerak menguat didukung oleh meluasnya aksi unjuk rasa di Kazakhstan serta ditambah dengan potensi penurunan pasokan minyak lebih lanjut di Libya, AS dan Kanada.

Melonjaknya harga bahan bakar yang memicu aksi unjuk rasa di Kazakhstan sejak awal Januari telah memaksa pemerintah pada hari Rabu memberlakukan keadaan darurat selama dua minggu di Wilayah Mangystau dan di Wilayah Almaty, serta kota terbesar republik Almaty dan ibu kota Nur-Sultan. Namun, kian meluasnya demonstrasi tersebut ikut mendorong seruan untuk tuntutan tambahan termasuk penurunan harga komoditas sehari-hari, meningkatkan ekonomi dan meningkatkan upah serta menurunkan harga bahan bakar gas (LPG), ungkap Abzal Saparbekuly, duta besar Kazakh pada hari Kamis. Situasi geopolitik yang kian memanas di negara anggota sekutu OPEC yang memproduksi sekitar 1.6 juta bph atau berkontribusi terhadap sekitar 2% dari produksi minyak mentah global tersebut berpotensi ikut berdampak pada pasokan minyak dunia yang menjadi katalis positif bagi pergerakan harga minyak. 

Sementara itu, produksi minyak Libya saat ini dilaporkan berada pada level 729,000 bph atau turun dari level tertinggi lebih dari 1.3 juta bph pada tahun lalu, ungkap perusahaan minyak negara National Oil Corp (NOC) pada hari Kamis. NOC juga menambahkan bahwa pihaknya telah menyelesaikan pekerjaan lebih awal pada pemeliharaan pipa yang dikatakan pada hari Sabtu akan mengurangi produksi sebesar 200,000 bph. 

Turut mendukung pergerakan harga minyak, musim dingin yang lebih rendah dari biasanya telah menyebabkan pembekuan di jalur pipa yang menghambat aliran minyak di Kanada dan AS Utara. Suhu dari Dakota Utara ke Alberta Utara di bawah nol Fahrenheit (-18 Celcius) memaksa penutupan jalur pipa Keystone yang dimulai sejak hari Selasa, ungkap TC Energy, operator infrastruktur energi di Kanada, AS, dan Meksiko. Jalur Keystone sendiri memasok sekitar 590,000 barel minyak Kanada per hari dari Alberta ke Midwest AS.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 1,160,000 - 1,180,000 per barel serta kisaran Support di IDR 1,130,000 - 1,110,000 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

20:30

USA - Non Farm Employment Change

 

426K

210K

20:30

USA - Unemployment Rate

 

4.1%

4.2%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788