| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.10570 | -0.10% |
GBPUSD | 1.31800 | -0.14% |
AUDUSD | 0.73920 | 0.19% |
NZDUSD | 0.68760 | 0.52% |
USDJPY | 119.100 | 0.04% |
USDCHF | 0.93140 | 0.12% |
USDCAD | 1.26020 | -0.02% |
GOLDUD | 1921.600 | 0.27% |
COFU | 103.62 | 2.43% |
USD/IDR | 14340 | 0.00% |
Senin, 21 Maret 2022 - Mengawali pembukaan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak bullish didukung oleh sejumlah katalis positif diantaranya serangan pada fasilitas energi Saudi, isyarat kembali tertundanya negosiasi damai Ukraina, serta dari OPEC+ yang memberikan sinyal kesulitan untuk memenuhi target produksinya.
Dari Timur Tengah, kelompok Houthi Yaman dilaporkan telah meluncurkan rudal dan drone pada Sabtu malam dan Minggu pagi yang menghantam terminal distribusi produk minyak bumi di wilayah Jizan selatan, pabrik gas alam dan kilang Yasref di pelabuhan Laut Merah Yanbu, ungkap kementerian energi Arab Saudi pada hari Minggu. Meskipun tidak ada korban jiwa, namun serangan tersebut telah menyebabkan pengurangan sementara dalam produksi kilang Yasref. Selain itu, Saudi mengatakan Houthi juga menargetkan lokasi lain, seperti pabrik desalinasi air di Al-Shaqeeq, pembangkit listrik di Dhahran al Janub dan fasilitas gas di Khamis Mushait.
Dari Eropa Timur dilaporkan, Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vershchuk pada Senin pagi menegaskan bahwa tidak akan ada kemungkinan bagi pasukan Ukraina di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung di timur saat ini untuk menyerah. Sebelumnya, Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, direktur Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia memberikan ultimatum baik atas nasib warga sipil maupun pasukan Ukraina di Mariupol dengan tenggat waktu hingga hari Senin pagi untuk memberikan tanggapan. Pernyataan dari Vereshchuk tersebut mengindikasikan bahwa kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina masih belum akan tercapai dalam waktu dekat.
Turut mendukung pergerakan harga minyak, produsen minyak OPEC dan sekutunya mengisyaratkan sinyal bahwa mereka saat ini berjuang untuk memproduksi sesuai kuota yang disepakati karena beberapa anggota masih kesulitan mencapai target. OPEC+ dilaporkan meleset dari target produksinya lebih dari 1 juta bph pada bulan Februari, ungkap tiga sumber yang dikutip oleh Reuters. Selain itu, potensi penurunan pasokan lebih lanjut pada bulan April akibat berkurangnya minyak Rusia sebesar 3 juta barel seperti yang diperkirakan pekan lalu oleh International Energy Agency (IEA), belum dapat diimbangi karena dua produsen utama OPEC yakni Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, sejauh ini menolak seruan dari negara-negara konsumen utama untuk meningkatkan produksi lebih cepat.
Sementara itu, Menteri Perminyakan Iran Javad Owji pada hari Sabtu mengatakan akan mencoba untuk meningkatkan ekspor minyak dan kondensat Iran dari 1.2 juta bph menjadi 1.4 juta bph. Owji menambahkan bahwa Iran juga berencana untuk meningkatkan kapasitas produksi minyak mentah dan kondensat saat ini di kisaran 3.7 - 4 juta bph menjadi 5.7 juta bph.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $110 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $100 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya | |||||
19:00 | USA - Fed Bostic Speech |
|
|
| |||||
19:30 | USA - Chicago Fed National Activity Index |
|
| 0.69 | |||||
23:00 | USA - Fed Chair Powell Speech |
|
|
|