| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.13230 | 0.11% |
GBPUSD | 1.35720 | 0.07% |
AUDUSD | 0.71680 | 0.15% |
NZDUSD | 0.67550 | 0.07% |
USDJPY | 115.190 | 0.15% |
USDCHF | 0.92720 | -0.02% |
USDCAD | 1.26790 | -0.14% |
GOLDUD | 1801.300 | 0.22% |
COFR | 1120230 | 0.34% |
USD/IDR | 14285 | 0.04% |
Selasa, 11 Januari 2022 - Pergerakan harga minyak pagi ini terpantau masih berada di bawah tekanan dari sisi permintaan akibat ancaman lonjakan kasus Covid-19 secara global. Meski demikian, potensi penurunan lebih lanjut ekspor minyak mentah Libya serta harapan dari vaksin dan pil Covid-19 untuk melawan varian Omicron memberikan dukungan pada harga minyak.
Pasokan ekspor minyak Libya yang saat ini sudah ketat didorong oleh blokade militer sejak Desember lalu, kini berpotensi semakin terbatasi oleh cuaca buruk, ungkap sumber yang mengetahui masalah tersebut pada hari Senin. Sumber tersebut juga menambahkan bahwa terminal Es Sider, Ras Lanuf, Hariga, dan Zueitina yang ditutup pada Sabtu karena cuaca buruk, kemungkinan akan tetap ditutup hingga awal pekan depan. Mengutip dari Bloomberg, ekspor minyak mentah harian Libya pada minggu pertama tahun ini sebesar 45% di bawah rata-rata ekspor bulan Desember.
Turut mendukung harga minyak, produsen vaksin Pfizer Inc pada hari Senin mengatakan vaksin yang diproduksi khusus untuk menargetkan varian Omicron siap diluncurkan pada bulan Maret. Di hari yang sama, produsen farmasi Merck & Co Inc yang saat ini bekerja sama dengan Ridgeback Biotherapeutics LP mengembangkan pil oral Covid-19 yang disebut dengan molnupiravir, mengatakan bahwa pil buatannya diklaim efektif melawan varian Omicron dan varian lainnya. Berita tersebut memberikan harapan pada dunia yang saat ini sedang menghadapi lonjakan kenaikan Covid-19 akibat varian Omicron.
Sementara itu, potensi pembatasan baru mengancam pertumbuhan permintaan bahan bakar. Angka infeksi harian di AS pada hari Senin mencapai setidaknya 1.13 juta kasus atau level tertinggi untuk kasus infeksi secara global, kutip pernyataan dari Reuters. Dari Asia dilaporkan bahwa Perdana Menteri Jepang pada hari Selasa mengumumkan akan memperketat pembatasan untuk memasuki negaranya hingga akhir Februari nanti.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 1,140,000 - 1,160,000 per barel serta kisaran Support di IDR 1,105,000 - 1,085,000 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya | |||||
18:00 | USA - NFIB Business Optimism Index |
| 98 | 98.4 | |||||
22:00 | USA - IBD/TIPP Economic Optimism |
| 48.3 | 48.4 | |||||
22:00 | USA - Fed Chair Powell Testimony |
|
|
|