Home
>
News
>
Publication
>
Data Ekonomi China Lesu, Pergerakan Minyak Ikut Tertekan
Data Ekonomi China Lesu, Pergerakan Minyak Ikut Tertekan
Thursday, 06 July 2023

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.08560

-0.06%

GBPUSD

1.26960

-0.05%

AUDUSD

0.66540

-0.17%

NZDUSD

0.61750

-0.16%

USDJPY

144.650

0.10%

USDCHF

0.89860

0.03%

USDCAD

1.32780

0.02%

GOLDUD

1,914.600

-0.08%

COFU

71.80

0.29%

USD/IDR

15,050

0.03%

Fokus Crude Oil:

  • Kerjasama Saudi - Rusia masih kuat, dan siap melakukan apa pun yang diperlukan untuk mendukung pasar, ujar Menteri Energi Arab Saudi.
  • Aktivitas jasa China bulan Juni bertumbuh pada laju paling lambat dalam lima bulan.

***************************************************************

Kamis, 6 Juli 2023 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak bullish didukung oleh sentimen dari penegasan komitmen Saudi dan Rusia dalam memangkas produksi lebih lanjut, serta laporan stok API. Meski demikian, rilisnya data ekonomi terbaru China serta isyarat Kuwait untuk meningkatkan produksi membatasi pergerakan harga lebih lanjut.

Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman pada hari Rabu membela keputusan yang diumumkan pada hari Senin oleh Saudi dan Rusia mengenai pemangkasan produksi lebih lanjut. Pangeran Abdulaziz menegaskan bahwa kerja sama Saudi dengan Rusia dalam aliansi OPEC+ masih kuat, mereka siap melakukan apapun yang diperlukan untuk mendukung pasar. Selain itu, Pangeran Abdulaziz kembali mengkonfirmasi akan memperpanjang pengurangan produksi sebesar 1 juta bph secara sukarela hingga bulan Agustus. Sementara, Rusia dan Aljazair siap memangkas produksi dan ekspor di bulan Agustus masing-masing sebesar 500 ribu bph dan 20 ribu bph.

Persediaan minyak mentah AS dalam sepekan turun sebesar 4.38 juta barel, ungkap laporan terbaru yang dirilis oleh grup industri American Petroleum Institute (API) untuk pekan yang berakhir 30 Juni. Laporan API tersebut mengindikasikan permintaan yang sedang bullish di pasar energi AS. Meski demikian, pasar masih menantikan laporan resmi versi pemerintah yang akan dirilis Kamis malam oleh badan statistik Energy Information Administration (EIA).

Sementara itu, data ekonomi terbaru yang dirilis oleh China membebani prospek permintaan. Aktivitas jasa China bulan Juni menunjukkan pertumbuhan dengan laju paling lambat dalam lima bulan, ungkap survei yang dirilis pada hari Rabu. Ketidakpastian laju pertumbuhan ekonomi China menjadi katalis negatif bagi permintaan minyak, mengingat China merupakan negara importir minyak mentah terbesar pertama dunia.

Turut membebani pergerakan harga lebih lanjut, Menteri Perminyakan Kuwait, Saad Al Barrak pada hari Rabu mengatakan bahwa dia berharap negaranya dapat mencapai kapasitas produksi 3.2 juta bph sebelum akhir 2024. Meski demikian, Al Barrak mengatakan bahwa harapan untuk kuota OPEC yang lebih tinggi tidak mendesak, dan Kuwait tetap berkomitmen pada keputusan OPEC.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $74 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $70 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

22:00

USA - Crude Oil Stocks Change

 

-0.983M

-9.603M

22:00

USA - Gasoline Stocks Change

 

-1.417M

0.603M

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Baca juga artikel lainnya : 

Syariah

Sharia


Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788