| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.12660 | 0.12% |
GBPUSD | 1.32410 | 0.05% |
AUDUSD | 0.71180 | 0.10% |
NZDUSD | 0.67890 | -0.10% |
USDJPY | 113.570 | -0.09% |
USDCHF | 0.92510 | -0.10% |
USDCAD | 1.26370 | 0.01% |
GOLDUD | 1784.010 | 0.27% |
COFR | 1030472 | 0.21% |
USD/IDR | 14340 | 0.00% |
Rabu, 08 Desember 2021 - Merosotnya persediaan minyak mentah AS memberikan dukungan pada harga minyak, namun dampak varian Omicron yang masih menjadi pertanyaan pasar serta proyeksi permintaan minyak terbaru dari EIA membatasi pergerakan harga lebih lanjut.
Dari sisi pasokan dilaporkan bahwa persediaan minyak mentah AS dalam sepekan merosot turun sebesar 3.09 juta barel, ungkap data terbaru yang dirilis oleh grup industri American Petroleum Institute (API). Penurunan tersebut merupakan penurunan terbesar yang terlihat sejak akhir September 2021, sekaligus mengindikasikan permintaan yang positif di pasar minyak AS. Untuk angka resmi versi pemerintah akan dirilis malam nanti oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA).
Sementara itu, dalam laporan Outlook Energi Jangka Pendek yang dirilis kemarin, EIA memangkas perkiraan permintaan minyak dan bahan bakar pada kuartal pertama tahun depan akibat pembatasan perjalanan menyusul kemunculan varian baru Covid-19, Omicron. Diperkirakan permintaan minyak dan bahan bakar akan merosot lebih dari setengah juta bph menjadi 99.3 juta bph pada kuartal pertama tahun depan. Dari sisi produksi, EIA memperkirakan akan terjadi surplus pasokan pada 2022 nanti dengan rata-rata produksi harian mencapai 100.93 juta bph. Kondisi tersebut ikut memicu penurunan harga minyak hampir $2 per barel pada tahun 2022, dimana untuk jenis Brent dan WTI diproyeksikan turun masing-masing menjadi $70.05 dan $66.42 per barel.
Turut membebani pergerakan harga minyak, dampak dari varian Omicron terhadap permintaan bahan bakar serta efektivitas vaksin yang ada masih menjadi pertanyaan pasar. Kepala penilitian laboratorium di Institut Penelitian Kesehatan Afrika di Afrika Selatan pada hari Selasa menyatakan bahwa sebagian kasus infeksi yang terjadi akibat varian Omicron kebal terhadap orang yang sudah mendapatkan dua dosis vaksin Pfizer. Pada hari yang sama, produsen obat asal Inggris, GSK mengatakan bahwa terapi Covid-19 berbasis antibodi dengan mitra AS Vir Biotechnology efektif terhadap semua mutasi varian Omicron.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 1,050,000 - 1,070,000 per barel serta kisaran Support di IDR 1,015,000 - 995,000 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya | |||||
22:30 | USA - EIA Crude Oil Domestic Production |
| N/A | 11.6M | |||||
22:30 | USA - EIA Crude Oil Stocks Change |
| -1.705M | -0.910M | |||||
22:30 | USA - EIA Gasoline Stocks Change |
| 1.798M | 4.029M |