Harga minyak mentah pada pembukaan pekan pagi ini terpantau bergerak bearish di kisaran harga IDR 915,000 - 923,000 per barel, tertekan oleh potensi kembali merosotnya permintaan bahan bakar dari India seiring dengan desakan agar pemerintah India segera membatasi aktivitas ekonomi, yang dipicu oleh kian mengkhawatirkannya kasus Covid-19 di negara itu.

Harga emas bergerak susuri zona support $1765 pada sesi perdagangan pekan lalu, dengan harga emas pagi ini terlihat melonjak dan kembali ke zona $1770.

USDJPY tetap positif di sekitar 109.40 saat mengawali bulan baru pagi ini. Secara luas, harga masih memanfaatkan sisa-sisa kekuatan Dolar AS yang mendorong pasangan untuk kembali menunjukkan bullish beruntun tiga hari.

AUDUSD pagi ini dibuka hijau, namun pada saat penulisan mulai memangkas kenaikan intraday sambil mundur ke sekitar zona 0.77700. Angka PMI China tampaknya telah memicu kemunduran terbaru dalam pergerakan harga.

Harga emas kembali bergerak terkoreksi dan kembali menguji zona penting di areal $1760. Tekanan yang terjadi pada harga emas ini terpengaruh oleh kinerja USD, dimana sejumlah data AS yang rilis sedikit memberikan optimisme pada ekonomi AS.

Harga minyak pagi ini terpantau mengalami koreksi ke zona bearish di kisaran IDR 930,000 - 935,000 per barel, tertekan oleh ancaman penguncian karena meningkatnya kasus infeksi terutama di India.

Harga minyak pagi ini terpantau bergerak menguat di kisaran harga IDR 916,000 - 925,000 per barel. Dukungan pada pasar minyak datang dari perkiraan positif akan pemulihan permintaan bahan bakar di Eropa dan Amerika Utara pada musim panas ini.

Setelah harga emas berkonsolidasi turun dalam beberapa hari perdagangan terakhir, harga emas kembali melonjak dan mencoba dekati zona $1800 setelah hasil pertemuan the Fed pagi dini hari tadi yang membuat nilai USD mengalami koreksi.