| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.08130 | 0.05% |
GBPUSD | 1.24440 | 0.11% |
AUDUSD | 0.66440 | 0.05% |
NZDUSD | 0.62600 | 0.21% |
USDJPY | 138.020 | -0.31% |
USDCHF | 0.89970 | -0.20% |
USDCAD | 1.34980 | -0.03% |
GOLDUD | 1,977.190 | 0.09% |
COFU | 71.87 | -0.83% |
USD/IDR | 14,890 | 0.10% |
Senin, 22 Mei 2023 - Pada pembukaan pekan pagi ini harga minyak terpantau bergerak tertekan dibebani oleh sentimen dari isyarat peningkatan produksi Libya, pernyataan IEA, serta negosiasi plafon utang AS yang masih belum mencapai kesepakatan.
Libya menargetkan untuk meningkatkan produksi minyak sekitar 8% pada bulan Desember tahun ini, yang sekaligus akan menandai level tertinggi produksi di negara produsen terbesar Afrika Utara itu dalam lebih dari satu dekade. Ketua National Oil Company (NOC), Farhat Bengdara pada akhir pekan lalu optimis bahwa Libya akan mampu memompa sekitar 1.3 juta bph pada akhir tahun nanti.
Turut membebani pergerakan harga lebih lanjut, Direktur Eksekutif International Energy Agency (IEA), Fatih Birol pada hari Sabtu mengatakan bahwa langkah G7 untuk memperketat sanksi terhadap Rusia hanya akan membuat pendapatan Rusia berkurang, dan tidak akan sampai berdampak pada pasokan minyak di pasar.
Sentimen negatif lainnya datang dari meningkatnya potensi AS untuk gagal bayar utang pasca pertemuan negosiator dari kedua partai pada hari Minggu belum mencapai kesepakatan. Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada hari Minggu mengatakan 1 Juni merupakan tenggat waktu yang sulit untuk dapat menaikkan batas utang federal. Seorang pejabat Gedung Putih pada hari Minggu mengkonfirmasi bahwa Presiden AS Joe Biden dan Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy akan bertemu pada hari Senin untuk kembali bernegosiasi terkait plafon utang tersebut.
Sementara itu, ketatnya pasokan minyak mentah meredupkan harapan bagi Kilang Minyak Dangote Nigeria yang memiliki kapasitas sebesar 650 ribu bph dan dijadwalkan akan mulai beroperasi pada 22 Mei untuk mencapai produksi secara penuh. Meskipun Nigeria menduduki peringkat pertama sebagai produsen minyak terbesar di Afrika, namun nyatanya masih harus terus mengimpor bahan bakar karena kerusakan kilang yang menyebabkan masalah kekurangan pasokan bahan bakar yang terus berulang di negara itu.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $74 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $69 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
19:30 | USA - Fed Bullard Speech |
|
|
|
21:50 | USA - Fed Barkin Speech |
|
|
|
21:50 | USA - Fed Bostic Speech |
|
|
|