| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.05400 | 0.12% |
GBPUSD | 1.19540 | -0.03% |
AUDUSD | 0.67260 | -0.09% |
NZDUSD | 0.61500 | -0.11% |
USDJPY | 136.500 | 0.06% |
USDCHF | 0.94040 | 0.06% |
USDCAD | 1.36120 | 0.04% |
GOLDUD | 1,811.800 | -0.10% |
COFU | 76.42 | 0.04% |
USD/IDR | 15,255 | 0.07% |
Senin, 27 Februari 2023 - Mengawali pembukaan pekan pagi ini harga minyak terpantau bergerak bullish dalam kisaran sempit. Beberapa sentimen positif di pasar antara lain penghentiaan pasokan minyak Rusia ke Polandia, desakan untuk memperketat sanksi terhadap Rusia, dan laporan jumlah rig minyak dan gas AS. Meski demikian, sinyal peningkatan tensi antara AS dan China membatasi pergerakan harga lebih lanjut.
Rusia dilaporkan telah menghentikan pasokan minyak ke Polandia melalui pipa Druzhba, tepat sehari setelah Polandia mengirimkan tank Leopard pertamanya ke Ukraina, ungkap kepala eksekutif kilang Polandia PKN Orlen pada hari Sabtu. Meskipun Polandia mengatakan bahwa saat ini tidak terdampak karena hanya 10% pasokan minyak mentahnya berasal dari Rusia, namun dengan adanya rencana pemangkasan produksi lebih dalam oleh Rusia, serta ditambah dengan sinyal OPEC untuk mempertahankan kebijakan produksinya hingga akhir tahun, maka berpotensi mengganggu keseimbangan pasokan di pasar Eropa.
Turut mendukung pergerakan harga lebih lanjut, sebuah laporan terbaru yang dibuat oleh sekelompok akademisi menyebutkan bahwa perusahaan Rusia menjual minyaknya melampaui batas harga yang ditetapkan oleh Barat dan sekutunya. Mengutip dari data pengamatan yang dibuat, rata-rata minyak Rusia dijual dengan harga sekitar $74 per barel dalam periode empat minggu setelah batas harga ditetapkan oleh Barat, yaitu sebesar $60 per barel pada 5 Desember. Selain itu, minyak Rusia yang ditujukan ke China bahkan lebih tinggi, rata-rata $82 per barel. Para akademisi tersebut mendesak penyelidikan lebih lanjut atas transaksi dimaksud, serta meningkatkan penegakan hukum bagi pembeli minyak Rusia untuk mematuhi pembatasan pengiriman dan layanan asuransi. Berita tersebut memicu kekhawatiran akan berdampak pada pasokan minyak Rusia ke pasar global, apabila Barat dan sekutunya semakin memperketat sanksi ke Rusia ditengah sinyal pemangkasan produksi yang lebih dalam oleh Rusia.
Sentimen positif lain datang dari laporan yang dirilis oleh perusahaan jasa energi asal AS Baker Hughes untuk pekan yang berakhir 24 Februari, yang menunjukkan pengebor AS memangkas jumlah rig minyak dan gas menjadi 753 rig, terbesar dalam sebulan sejak Juni 2020.
Sementara itu, Departemen Perdagangan AS pada hari Jumat menambahkan perusahaan China ke dalam daftar hitam perdagangan, termasuk dua perusahaan satelit China, Spacety Co Ltd, dan China HEAD Aerospace Technology Co. Di samping itu, Departemen Perdagangan juga menambahkan Perusahaan Saham Gabungan Publik Megafon, operator telepon seluler terbesar kedua Rusia. Langkah AS tersebut berpotensi memicu ketegangan tensi antara AS dan China, yang berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi global.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $78 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $75 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
20:30 | USA - Durable Goods Orders MoM |
| -4.0% | 5.6% |
20:30 | USA - Durable Goods Orders Ex Transp MoM |
| 0.1% | -0.1% |
22:00 | USA - Pending Home Sales MoM |
| 0.9% | 2.5% |