Home
>
News
>
Publication
>
Rilis Data EIA Mendukung Emas Hitam
Rilis Data EIA Mendukung Emas Hitam
Friday, 12 August 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.0314

-0.08%

GBPUSD

1.2207

-0.22%

AUDUSD

0.7104

-0.07%

NZDUSD

0.6439

-0.02%

USDJPY

133.02

0.27%

USDCHF

0.9414

0.11%

USDCAD

1.2767

-0.04%

GOLDUD

1789.0

-0.11%

USD/IDR

14720

-0.17%

Fokus Crude Oil:

  1. Rilisnya data EIA mendorong kenaikan harga minyak
  2. Ukraina memutuskan untuk menutup pipa minyak yang mengalir dari Rusia menuju Eropa

***************************************************************

Jumat, 12 Agustus 2022 – Pergerakan Harga minyak mentah masih dalam tren kenaikan pada perdagangan pagi ini ke level $93.00 per barel akibat rilisnya data EIA Crude Oil Stocks Change sebesar 5.5M dari sebelumnya 4.5M. Selain itu, EIA merilis stok natural gas AS yang lebih tinggi dari sebelumnya sebesar 44B dari sebelumnya 40B, meningkatnya stok gas AS karena harga gas alam dan biaya listrik naik ke level tertinggi akibat keterbatasan pasokan dari gas Rusia sehingga terjadinya peralihan dari gas ke minyak di sejumlah negara. Meningkatnya permintaaan minyak yang tinggi mendorong lonjakan pada harga minyak mentah.

Turut mendukung kenaikan harga minyak, US Bureau of Labour Statistics inflasi AS pada bulan Juli dilaporkan sebesar 8,5% pada y/y, walaupun angka ini masih tinggi namun menjadi lebih rendah dari sebelumnya sebesar 9,1% Juni pada y/y angka ini menjadi tertinggi lebih dari 40 tahun terakhir. Inflasi energi pun melambat, meski masih di level tinggi. Harga bensin masih naik 44% pada y/y, melambat dibandingkan Juni 2022 yang melonjak 59,9% y/y. Hal ini membuat pelaku pasar berekspektasi kemungkinan kebijakan The Fed kedepan meningkatkan tingkat suku bunga yang lebih rendah dari sebelumnya, sebesar 50 basis poin menjadi 2,75% sampai 3%. Dengan kenaikan suku bunga yang lebih rendah pelaku pasar menilai harapan ini baik untuk dapat keluar dari kemungkinan resesi yang masih membayangi pelaku pasar, dan saat ekonomi AS menggeliat maka permintaan pada minyak mentah juga ikut terdorong.

Selain itu, dalam berita yang beredar otoritas Ukraina memutuskan untuk menutup pipa minyak yang mengalir dari Rusia menuju Eropa. Penutupan disebabkan oleh belum diterimanya pembayaran jasa transit pipa Druzhba dari Rusia kepada Ukraina, pihak Ukraina meminta pembayaran 100% di awal sebelum minyak dialiri, Transneft sebagai penyalur pasokan minyak Rusia di pipa itu mengatakan hal yang memberatkan karena pembayaran tidak dapat dilakukan akibat sanksi Eropa kepada Rusia atas invasi yang dilakukan terhadap Ukraina. Hal ini juga menjadi sentimen positif dan dapat mendukung permintaan pada komoditas minyak mentah.

Meskipun demikian, Organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) kembali merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak tahun ini, bahwa dalam laporan bulanan ekonomi dunia diperkirakan akan tumbuh sebesar 3,1% pada tahun 2022 dibanding dengan perkiraan yang lebih tinggi sebesar 3,5% dalam tiga bulan sebelumnya karena sejumlah resiko ketegangan geopolitik, pandemi Covid-19 serta kenaikan inflasi, pengetatan kebijakan moneter di sejumlah negara.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $96 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $90 per barel.

Data Ekonomi Hari Ini

Jam

Data

Actual

Ekspektasi

Sebelumnya

19:30

USD - Import Prices m/m

-

-0.9%

0.2%

21:00

USD - Prelim UoM Consumer Sentiment

-

52.2

51.1

11th-18th

USD - Mortgage Delinquencies

-

-

4.11%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter


Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788