Home
>
News
>
Publication
>
Proyeksi Permintaan Positif OPEC Dukung Penguatan Minyak
Proyeksi Permintaan Positif OPEC Dukung Penguatan Minyak
Wednesday, 14 December 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.06310

0.08%

GBPUSD

1.23640

0.06%

AUDUSD

0.68530

0.10%

NZDUSD

0.64640

0.11%

USDJPY

135.590

-0.23%

USDCHF

0.92860

-0.15%

USDCAD

1.35440

-0.03%

GOLDUD

1,810.800

0.08%

COFU

75.27

-0.19%

USD/IDR

15,657

-0.63%

Fokus Crude Oil:

  1. OPEC pertahankan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak tahun 2022 dan 2023.
  2. China tunda pertemuan ekonomi utama setelah infeksi Covid kembali melonjak di Beijing.

***************************************************************

Rabu, 14 Desember 2022 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak stabil didukung oleh proyeksi positif dari OPEC dan laporan API. Meski demikian, melonjaknya kembali infeksi Covid di Beijing dan meredanya gangguan pada jalur pelayaran yang melalui selat Turki, membatasi pergerakan harga lebih lanjut.

OPEC pada hari Selasa mempertahankan proyeksi untuk pertumbuhan permintaan minyak global pada tahun 2022 dan 2023. Dalam laporan bulanannya, OPEC memperkirakan permintaan minyak tahun 2022 naik sebesar 2.55 juta bph, dan untuk tahun 2023 akan naik sekitar 2.3% menjadi 2.25 juta bph, kedua proyeksi tersebut masih sama dengan proyeksi yang dirilis bulan lalu. Meskipun ada potensi perlambatan ekonomi global, namun resolusi konflik di Eropa Timur dan pelonggaran kebijakan Covid di China dapat mendorong kenaikan permintaan, tambah OPEC. Selain itu, OPEC juga melaporkan penurunan sebesar 744 ribu bph pada produksi bulan November menjadi 28.83 juta bph.

Sentimen positif lain datang dari laporan terbaru yang dirilis oleh grup industri, American Petroleum Institute (API), yang menunjukkan stok minyak mentah dan stok bensin AS dalam sepekan naik masing-masing sebesar 7.82 juta barel dan 877 ribu barel. Laporan API tersebut mengindikasikan permintaan yang sedang lesu di pasar energi AS. Meski demikian, pasar masih akan menantikan angka resmi versi pemerintah yang akan dirilis Rabu malam oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA).

Sementara itu, China memutuskan menunda Konferensi Kerja Ekonomi Pusat tertutup yang awalnya dijadwalkan akan berlangsung pada 15 Desember, setelah infeksi Covid kembali melonjak di Beijing, kutip laporan Bloomberg News pada hari Selasa. Belum ada informasi lebih lanjut mengenai penetapan kapan pertemuan akan dijadwal ulang. Rencananya, dalam pertemuan ekonomi utama itu para pemimpin China, termasuk Presiden Xi Jinping, diperkirakan akan memetakan jalur pemulihan untuk ekonomi tahun 2023, termasuk lebih banyak rencana stimulus.

Dari Turki dilaporkan bahwa pada hari Selasa telah tercapai kesepakatan untuk melanjutkan peraturan yang mewajibkan kapal tanker minyak mentah untuk menunjukkan surat konfirmasi asuransi sebelum transit di selat Turki. Sebelumnya pada minggu lalu, peraturan tersebut telah memicu penundaan pengiriman akibat antrian hingga 20 kapal tanker untuk pemeriksaan dokumen. Otoritas Maritim Turki melaporkan bahwa 22 dari 26 kapal tanker yang tiba di Bosphorus telah memberikan surat yang diperlukan, dan 19 di antaranya telah melewati selat tersebut, dan 4 kapal tanker lainnya masih menunggu surat konfirmasi asuransi.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $78 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $72 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

22:30

USA - EIA Crude Oil Domestic Production

 

 

12.200M

22:30

USA - EIA Crude Oil Stocks Change

 

-3.595M

-5.187M

22:30

USA - EIA Gasoline Stocks Change

 

2.714M

5.320M

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788