Home
>
News
>
Publication
>
Potensi Pengetatan Pasokan Rusia Dorong Minyak Kembali Melambung
Potensi Pengetatan Pasokan Rusia Dorong Minyak Kembali Melambung
Friday, 24 February 2023

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.05950

0.08%

GBPUSD

1.20100

-0.04%

AUDUSD

0.68080

0.21%

NZDUSD

0.62210

0.29%

USDJPY

134.710

-0.02%

USDCHF

0.93390

-0.05%

USDCAD

1.35410

-0.07%

GOLDUD

1,822.500

0.28%

COFU

75.60

0.41%

USD/IDR

15,195

0.10%

Fokus Crude Oil:

  • Rusia berencana memangkas ekspor minyak hingga 625 ribu bph pada bulan Maret.
  • AS akan mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia pasca bertemu para pemimpin G7 dan Presiden Ukraina.

***************************************************************

Jumat, 24 Februari 2023 - Pada penutupan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak bullish didukung oleh potensi pemangkasan pasokan lebih dalam oleh Rusia, serta berlanjutnya konflik Ukraina hingga tahun 2024. Meski demikian, data negatif pasar minyak AS yang dirilis oleh EIA membatasi kenaikan harga lebih lanjut.

Rusia berencana untuk melakukan pemangkasan ekspor pada bulan Maret dari pelabuhan Primorsk dan Ust-Luga di Laut Baltik dan Novorossiisk di Laut Hitam sebesar 625 ribu bph atau sekitar 25% dari total produksi bulan Februari, ungkap tiga sumber di pasar minyak Rusia pada hari Kamis. Sebelumnya, Rusia mengumumkan akan memangkas produksi sebesar 500 ribu bph pada bulan Maret secara sukarela, sebagai tanggapan atas penerapan batas harga untuk minyak beserta produk turunan minyak Rusia yang diberlakukan oleh negara Barat dan sekutunya.

Turut mendukung pergerakan harga lebih lanjut, Presiden AS Joe Biden mengisyaratkan akan menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia pasca pertemuan hari Jumat dengan para pemimpin G7 dan juga Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Potensi sanksi baru terhadap Rusia dapat mencakup sektor perbankan, teknologi dan pertahanan, dan kemungkinan akan ikut berdampak pada individu dan entitas yang terlibat dalam konflik, kata juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre pada hari Kamis.

Sentimen positif lainnya datang dari berita bahwa para menteri keuangan negara G7 pada hari Kamis menyatakan akan meningkatkan bantuan keuangan ke Ukraina dari $32 miliar menjadi $39 miliar pada tahun 2023. Selain itu, para menteri juga menegaskan akan tetap melanjutkan kebijakan penerapan sanksi terhadap Rusia terutama keberlanjutan batas atas harga minyak dan produk turunan minyak Rusia. Berita tersebut memicu kekhawatiran bahwa konflik Ukraina dapat terus berlanjut hingga tahun 2024 mendatang.

Sementara itu, persediaan minyak mentah AS dalam sepekan meningkat sebesar 7.65 juta barel, ungkap laporan dari badan statistik Energy Information Administration (EIA) untuk pekan yang berakhir 17 Februari. Kenaikan stok ini jauh lebih besar dari proyeksi awal yang memperkirakan stok akan naik sebesar 2.08 juta barel, dan sekaligus menguatkan laporan versi grup industri American Petroleum Institute (API) yang dirilis sebelumnya. Laporan tersebut mengindikasikan permintaan yang sedang lesu di pasar energi AS.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $78 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $74 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

20:30

USA - Core PCE Price Index YoY

 

4.3%

4.4%

20:30

USA - Personal Income MoM

 

1.0%

0.2%

20:30

USA - Personal Spending MoM

 

1.3%

-0.2%

22:00

USA - Michigan Consumer Sentiment Final

 

66.4

64.9

22:00

USA - New Home Sales

 

620K

616K

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788