Home
>
News
>
Publication
>
Potensi Lonjakan Permintaan Dorong Minyak Kembali Bangkit
Potensi Lonjakan Permintaan Dorong Minyak Kembali Bangkit
Monday, 06 February 2023

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.07890

-0.01%

GBPUSD

1.20380

-0.02%

AUDUSD

0.69200

-0.03%

NZDUSD

0.63280

-0.11%

USDJPY

132.100

0.12%

USDCHF

0.92580

0.05%

USDCAD

1.33900

0.10%

GOLDUD

1,864.900

-0.26%

COFU

73.23

0.27%

USD/IDR

15,000

0.27%

Fokus Crude Oil:

  • IEA perkirakan lonjakan permintaan dari China tahun ini, OPEC+ perlu meninjau kembali kebijakan mereka.
  • Saudi peringatkan kemungkinan kekurangan pasokan energi di masa mendatang akibat sanksi dan kurangnya investasi.

***************************************************************

Senin, 06 Februari 2023 - Mengawali pembukaan pekan pagi ini, harga minyak terpantau mengalami koreksi naik di dukung oleh potensi pertumbuhan permintaan minyak global di tahun 2023 di tengah kemungkinan kekurangan pasokan energi. Di sisi lain, pasar juga fokus memantau efek dari pemberlakuan embargo dan batas harga terhadap produk turunan minyak Rusia.

Direktur Eksekutif International Energy Agency (IEA) Fatih Birol pada hari Minggu melontarkan pernyataan bahwa sekitar setengah dari pertumbuhan permintaan minyak global tahun ini akan berasal dari China, terutama untuk permintaan bahan bakar jet. Oleh sebab itu, Birol menghimbau agar negara-negara OPEC+ dapat meninjau kembali kebijakan produksi mereka untuk mengantisipasi kenaikan permintaan yang kuat tersebut.

Senada dengan pernyataan Birol, permintaan minyak dunia pada akhir tahun 2023 ini akan melampaui pasokan seiring dengan pemulihan penuh ekonomi China, yang akan turut mendorong harga minyak kembali di atas $100 per barel, ungkap Jeff Currie, kepala riset komoditas Goldman Sachs pada hari Minggu.

Sentimen positif lainnya datang dari Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman yang pada hari Sabtu memperingatkan bahwa sanksi dan kurangnya investasi di sektor energi dapat mengakibatkan kekurangan pasokan energi di masa mendatang. Pangeran Abdulaziz juga berharap agar seluruh dunia dapat mempercayai OPEC+ karena aliansi 23 negara produsen minyak itu akan memutuskan kebijakan yang relevan dengan pasar energi tanpa melibatkan urusan politik.

Sementara itu, pasar juga fokus memantau imbas dari pelaksanaan embargo serta batas harga terhadap produk turunan minyak Rusia yang efektif berlaku pada hari Minggu. Negara-negara G7, Uni Eropa (UE) dan Australia akhirnya menyetujui batas harga yang diusulkan oleh Komisi Eropa, yaitu $100 per barel untuk diesel, solar, minyak tanah dan bensin, dan $45 per barel untuk bahan bakar minyak dan nafta. Selain itu, semua perusahaan yang berbasis di UE dan G7 resmi melarang penyediaan layanan transportasi untuk penjualan produk minyak Rusia, atau bantuan teknis apa pun, layanan perantara, pembiayaan atau bantuan keuangan untuk pengiriman kargo tersebut, kecuali batas harga dipatuhi. Sebagian pedagang memperkirakan Rusia akan meningkatkan penjualan pada bulan Februari sebesar 5 persen hingga 10 persen. Sebagian lainnya mengatakan penjualan bulan Februari ini bisa lebih rendah dari yang direncanakan akibat badai dan pembatasan ekspor di pelabuhan.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $76 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $71 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

23:30

USA - 3 Month Bill Auction

 

 

4.59%

23:30

USA - 6 Month Bill Auction

 

 

4.68%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788