Home
>
News
>
Publication
>
Penurunan Permintaan China Akibat Covid, Turut Bebani Harga Minyak
Penurunan Permintaan China Akibat Covid, Turut Bebani Harga Minyak
Thursday, 14 July 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.00590

-0.39%

GBPUSD

1.18890

-0.24%

AUDUSD

0.67590

-0.04%

NZDUSD

0.61320

-0.36%

USDJPY

137.420

0.38%

USDCHF

0.97830

0.37%

USDCAD

1.29710

0.13%

GOLDUD

1735.000

-0.39%

COFU

96.57

-0.17%

USD/IDR

14990

0.00%

Fokus Crude Oil:

  1. Impor minyak mentah China bulan Juni sentuh level terendah sejak Juli 2018.
  2. Rencana peningkatan kapasitas ekspor minyak Irak tertunda karena masalah pemasangan stasiun pompa baru.

***************************************************************

Kamis, 14 Juli 2022 - Pergerakan harga minyak pagi ini terpantau masih bergerak tertekan dibebani sentimen negatif pasca rilisnya laporan EIA serta data impor minyak China bulan Juni yang merosot ke level terendah sejak Juli 2018. Meski demikian, gangguan pasokan di Irak serta krisis energi di Eropa membatasi penurunan harga lebih lanjut.

Dalam laporan yang dirilis Rabu malam oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA) menunjukkan stok minyak mentah naik sebesar 3.25 juta barel dalam sepekan, di luar ekspektasi yang sebelumnya memperkirakan stok akan turun sebesar 154 ribu barel. Untuk stok bensin juga naik tak terduga sebesar 5.83 juta barel. Laporan EIA tersebut menguatkan laporan versi swasta yang dirilis sebelumnya oleh American Petroleum Institute (API), yang sekaligus mengindikasikan permintaan yang sedang lesu di pasar energi AS.

Meningkatnya penyebaran Covid yang berujung pada pembatasan dan penguncian baru di China juga turut berdampak pada penurunan permintaan minyak dari negara importir minyak terbesar pertama dunia itu. Impor minyak mentah China pada bulan Juni dilaporkan mencapai 35.82 juta ton, atau setara dengan 8.72 juta bph, yang sekaligus merupakan level terendah sejak Juli 2018, ungkap data dari Administrasi Umum Kepabeanan China. Jumlah tersebut lebih rendah 11% dari periode yang sama tahun lalu dan 19% di bawah impor bulan Mei yang mencapai 10.8 juta bph. Komisi Kesehatan Nasional China pada hari Kamis melaporkan 366 infeksi Covid-19 baru pada 13 Juli, naik dibanding 338 kasus sehari sebelumnya.

Dukungan pada pasar minyak datang dari berita terkait upaya Irak untuk meningkatkan kapasitas ekspor minyak di Basra dari 3.3 juta bph menjadi 3.45 juta bph yang mengalami penundaan akibat masalah pemasangan stasiun pompa baru, kata sumber minyak Irak pada hari Rabu. Akibat penundaan tersebut, berpotensi menyebabkan kehilangan tambahan pasokan sebesar 150 ribu bph pada kuartal ketiga dari negara produsen terbesar keempat OPEC tersebut. 

Sementara itu, Komisi Uni Eropa (UE) pada 20 Juli berencana merilis proposal pemangkasan penggunaan gas guna menahan pengurangan pasokan dari Rusia. Tanpa adanya cadangan pasokan, maka UE berpotensi menghadapi krisis energi yang lebih buruk saat memasuki musim dingin nanti, ketika permintaan akan pemanas memuncak. Saat ini kapasitas penyimpanan gas UE baru mencapai 62% penuh, jauh di bawah target UE sebesar 80% dari kapasitas pada November.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $100 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $90 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

19:30

USA - Producer Price Index (PPI) MoM

 

08%

08%

19:30

USA - Continuing Jobless Claims

 

1383K

1375K

19:30

USA - Initial Jobless Claims

 

235K

235K

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788