Home
>
News
>
Publication
>
Penguatan Harga Minyak Dibayangi Ancaman Resesi Global
Penguatan Harga Minyak Dibayangi Ancaman Resesi Global
Friday, 23 September 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

0.98350

0.02%

GBPUSD

1.12550

0.03%

AUDUSD

0.66440

0.02%

NZDUSD

0.58460

0.03%

USDJPY

142.350

-0.18%

USDCHF

0.97690

0.13%

USDCAD

1.34860

-0.07%

GOLDUD

1669.000

0.00%

COFU

83.54

-0.29%

USD/IDR

15000

0.17%

Fokus Crude Oil:

  1. Menyusul mobilisasi parsial pasukan Rusia, Uni Eropa berencana jatuhkan paket sanksi kedelapan terhadap Rusia.
  2. Arab Saudi dan Rusia tegaskan komitmen OPEC+ untuk menjaga stabilitas dan menyeimbangkan pasar minyak.

***************************************************************

Jumat, 23 September 2022 - Pada penutupan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak stabil didukung oleh sejumlah sentimen positif antara lain rencana penambahan sanksi terhadap Rusia, penegasan komitmen dari Saudi dan Rusia, serta sinyal kebuntuan negosiasi nuklir Iran. Meski demikian, kekhawatiran akan ancaman resesi global membatasi pergerakan harga lebih lanjut.

Uni Eropa (UE) yang sedang mempertimbangkan pembatasan yang lebih ketat pada ekspor teknologi tinggi ke Rusia dan lebih banyak sanksi terhadap individu, kata para diplomat pada hari Kamis. Keputusan tersebut merupakan tanggapan atas tindakan Presiden Vladimir Putin yang pada hari Rabu mengumumkan mobilisasi parsial pasukan Rusia ke Ukraina yang meningkatkan ancaman penggunaan senjata nuklir.

Turut mendukung harga minyak, dalam pembicaraan yang berlangsung hari Kamis antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman yang memuji upaya dalam kerangka kerja OPEC+, dan membenarkan niat mereka untuk tetap pada kesepakatan yang ada. Selain itu, kedua negara pemimpin utama OPEC+ itu juga telah membahas upaya bekerja sama untuk menjaga stabilitas dan keseimbangan di pasar minyak global. Berita tersebut mengisyaratkan potensi OPEC+ untuk tetap melanjutkan kebijakan pemangkasan produksinya pada pertemuan mendatang.

Sentimen positif lain juga datang dari pernyataan seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS yang pada hari Kamis mengatakan bahwa upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir telah terhenti karena desakan Teheran pada penutupan penyelidikan pengawas nuklir PBB. Pernyataan tersebut meredakan ekspektasi tambahan pasokan dari Iran ke pasar minyak global dalam waktu dekat.

Sementara itu, kekhawatiran akan ancaman perlambatan ekonomi menuju resesi global semakin meningkat pasca langkah bank sentral AS yang menaikkan suku bunga secara agresif pada hari Rabu, diikuti oleh bank sentral utama lainnya seperti Bank Nasional Swiss, bank sentral Norwegia dan bank sentral Indonesia. Perlambatan ekonomi global berpotensi mengikis permintaan minyak dan bahan bakar.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $88 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $78 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

20:45

USA - Flash Services PMI

 

45.5

43.7

20:45

USA - Flash Manufacturing PMI

 

51.0

51.5

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788