| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.0333 | 0.02% |
GBPUSD | 1.1791 | 0.04% |
AUDUSD | 0.6700 | 0.01% |
NZDUSD | 0.6104 | 0.03% |
USDJPY | 139.00 | -0.15% |
USDCHF | 0.9412 | -0.02% |
USDCAD | 1.3255 | -0.12% |
GOLDUD | 1771.3 | -0.06% |
USD/IDR | 15490 | -0.20% |
Senin, 14 November 2022 – Pergerakan minyak mentah naik pada perdagangan pagi ini ke level $89.02 per barel setelah otoritas kesehatan di China pada Jumat lalu melonggarkan beberapa pembatasan COVID-19, meningkatkan harapan pada aktivitas ekonomi dan permintaan importir minyak mentah utama dunia. Dalam berita yang beredar, China telah melakukan pelonggaran pembatasan dan juga mempersingkat waktu karantina untuk kasus kontak dekat dan wisatawan yang masuk selama dua hari, serta menghapus penalti pada maskapai penerbangan karena membawa penumpang yang terinfeksi. Pelaku pasar menilai pelonggaran terbaru dalam persyaratan karantina merupakan langkah ke arah yang benar, namun pasar kemungkinan perlu melihat pelonggaran lebih lanjut.
Pada perdagangan lalu kinerja Dolar AS mengalami perlemahan akibat rilisnya data inflasi AS yang lebih rendah dari perkiraan memperkuat harapan bahwa Federal Reserve akan memperlambat kenaikan suku bunga pada pertemuan ke depan. Hal ini mendukung harga minyak mentah lebih lanjut karena membuat komoditas ini lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya. Selain itu, Menteri energi Arab Saudi mengatakan OPEC+ akan tetap berhati-hati dalam produksi minyak, karena beberapa anggota melihat ketidakpastian dalam ekonomi global menjelang pertemuan blok berikutnya pada bulan Desember. Pada bulan Oktober lalu OPEC+ memutuskan untuk menurunkan target produksi sebesar 2 juta barel per hari.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan pada hari Jumat bahwa India dapat terus membeli minyak Rusia sebanyak yang diinginkannya, termasuk dengan harga diatas mekanisme batas harga yang diberlakukan G7, selama mereka tidak menggunakan layanan Barat dan mereka menemukan layanan lain. Meskipun menteri luar negeri India mengatakan pekan lalu bahwa negaranya akan terus membeli minyak mentah Rusia karena hal ini dapat menguntungkan India.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $90.20 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $88.50 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
4:30 | USD - Fed Waller Speech |
|
|
|
23:30 | USD - Comsumer Inflation Expectation |
|
| 5,4% |