| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.13410 | 0.10% |
GBPUSD | 1.36100 | 0.12% |
AUDUSD | 0.72090 | 0.46% |
NZDUSD | 0.67850 | -0.10% |
USDJPY | 114.320 | -0.12% |
USDCHF | 0.91550 | -0.09% |
USDCAD | 1.25130 | -0.14% |
GOLDUD | 1839.900 | 0.10% |
COFR | 1218059 | 0.66% |
USD/IDR | 14320 | 0.28% |
Kamis, 20 Januari 2022 - Meskipun harga minyak sempat terkoreksi pasca rilisnya data stok minyak AS serta komitmen Biden, namun pagi ini harga terpantau kembali bergerak bullish didukung oleh keyakinan akan pertumbuhan permintaan minyak yang menguat ditengah ketatnya pasokan global.
Persediaan minyak mentah AS dalam sepekan melonjak naik sebesar 1.40 juta barel, ungkap data yang dirilis oleh grup industri American Petroleum Institute (API). Kenaikan tersebut sekaligus merupakan kenaikan pertama yang terjadi sejak bulan November lalu. Selain itu, API juga melaporkan kenaikan untuk stok bensin sebesar 3.5 juta. Data dari API tersebut mengindikasikan permintaan yang sedang lesu di pasar minyak AS. Meski demikian, pasar masih menantikan angka resmi versi pemerintah yang akan dirilis malam nanti oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA). Laporan API dan EIA dirilis lebih lambat sehari dari biasanya karena berlangsungnya hari libur Martin Luther King, Jr., pada hari awal pekan.
Masih dari AS, Presiden Joe Biden pada hari Rabu menyatakan akan terus mencoba menurunkan lonjakan harga minyak dan bahan bakar dengan berbagai upaya, termasuk meningkatkan pasokan yang tersedia melalui kerjasama dengan negara-negara produsen minyak untuk memastikan peningkatan produksi guna memenuhi permintaan.
Sementara itu, badan energi asal Paris, International Energy Agency (IEA) pada hari Rabu meningkatkan perkiraan permintaan tahun 2022 hampir 200,000 bph karena permintaan saat ini berada di jalur untuk mencapai tingkat pra-pandemi. Senada dengan pernyataan IEA, EIA yang berbasis di AS juga melihat permintaan tahun ini lebih kuat daripada bulan lalu. Meski demikian, baik IEA maupun EIA sama-sama kurang optimis akan ketersediaan pasokan, dimana keduanya memangkas perkiraan minyak di tahun ini untuk semua produksi minyak non-OPEC sejak Desember, dan penurunan terbesar diperkirakan akan terjadi pada kuartal pertama tahun ini.
Turut mendukung pergerakan harga minyak, Goldman Sachs Group Inc. pada hari Rabu mengatakan bahwa harga minyak diperkirakan akan mencapai $100 per barel pada kuartal ketiga. Selain itu, pejabat dan analis OPEC mengatakan reli minyak masih berpotensi untuk terus berlanjut dalam beberapa bulan, dan harga dapat mencapai $100 per barel karena permintaan jauh lebih kuat dari ancaman Omicron.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 1,240,000 - 1,260,000 per barel serta kisaran Support di IDR 1,200,000 - 1,180,000 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya | |||||
23:00 | USA - EIA Crude Oil Domestic Production |
|
| 11.7M | |||||
23:00 | USA - EIA Crude Oil Stocks Change |
| -0.938M | -4.553M | |||||
23:00 | USA - EIA Gasoline Stocks Change |
| 2.634M | 7.961M |