Home
>
News
>
Publication
>
OPEC+ Berpotensi Merubah Arah Kebijakan, Minyak Ikut Goyah
OPEC+ Berpotensi Merubah Arah Kebijakan, Minyak Ikut Goyah
Wednesday, 22 February 2023

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.06460

0.07%

GBPUSD

1.21110

0.05%

AUDUSD

0.68560

0.06%

NZDUSD

0.62180

0.03%

USDJPY

135.000

-0.19%

USDCHF

0.92760

-0.08%

USDCAD

1.35400

0.03%

GOLDUD

1,834.600

0.02%

COFU

76.11

0.11%

USD/IDR

15,200

0.13%

Fokus Crude Oil:

  • Irak tandatangani kesepakatan kerjasama dengan perusahaan UEA dan China guna mengembangkan proyek ladang minyak dan gas.
  • Putin tangguhkan pakta nuklir sebagai peringatan kepada Barat atas dukungan terhadap Ukraina.

***************************************************************

Rabu, 22 Februari 2023 - Harga minyak terpantau kembali meredup dibebani oleh sentimen dari meningkatnya potensi OPEC+ untuk mengubah kebijakan produksinya. Meski demikian, eskalasi tensi Rusia dengan AS, serta sinyal mulai berdampaknya aturan batas harga terhadap minyak Rusia memberikan dukungan pada harga minyak.

Irak pada hari Selasa dilaporkan telah menandatangani kesepakatan dengan perusahaan UEA Crescent Petroleum dan 2 perusahaan asal China guna mengembangkan 6 ladang minyak dan gas. Berita tersebut meningkatkan keyakinan pasar bahwa OPEC+ berpotensi mengubah arah kebijakannya pada pertemuan berikutnya, terlebih Saudi sebelumnya telah mengisyaratkan bahwa aliansi produsen itu cukup fleksibel untuk menyesuaikan kebijakan sesuai kebutuhan.

Sementara itu, Presiden Vladimir Putin pada hari Selasa menyampaikan peringatan ke Barat atas dukungannya terhadap Ukraina dengan menangguhkan partisipasi Rusia dalam pakta nuklir terbaru, START (Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis). Sebagai tanggapan, Presiden Joe Biden menegaskan akan tetap melanjutkan komitmen untuk mendukung Ukraina. Eskalasi tensi antara Rusia dengan pihak Barat memicu kekhawatiran akan mendorong konflik Ukraina semakin meluas.

Sentimen positif lain datang dari berita bahwa kilang milik negara India, Hindustan Petroleum Corp Ltd (HPCL) menemui masalah pembayaran atas pembelian minyak Rusia akibat aturan batasan harga yang diterapkan oleh negara Barat. Para pembeli minyak mentah Rusia ini memilih untuk tidak mengumumkan harga pembeliannya, dan itu mempersulit perusahaan untuk menemukan bank barat yang bersedia memproses pembayaran tersebut, ungkap sumber pada hari Selasa. Berita tersebut memicu kekhawatiran bahwa efek embargo dan batas harga mulai berdampak pada kestabilan pasar minyak global.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $78 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $74 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

19:00

USA - MBA 30 Year Mortgage Rate

 

 

6.39%

19:00

USA - MBA Mortgage Applications

 

 

-7.7%

20:55

USA - Redbook YoY

 

 

4.9%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788