| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.02260 | 0.06% |
GBPUSD | 1.19880 | 0.22% |
AUDUSD | 0.68950 | 0.01% |
NZDUSD | 0.62260 | 0.16% |
USDJPY | 138.180 | -0.06% |
USDCHF | 0.96850 | -0.02% |
USDCAD | 1.28690 | 0.01% |
GOLDUD | 1710.000 | -0.02% |
COFU | 100.34 | -0.35% |
USD/IDR | 14965 | 0.01% |
Rabu, 20 Juli 2022 - Harga minyak pagi ini terpantau mengalami koreksi turun dibebani oleh sentimen dari rilisnya laporan API, komitmen antara Jepang dan Arab Saudi, serta peningkatan Covid di China. Meski demikian, isyarat pemberlakuan batas harga minyak Rusia memberikan dukungan pada harga minyak.
Dalam laporan mingguan terbaru yang dirilis oleh grup industri American Petroleum Institute (API) menunjukkan stok minyak mentah dan stok bensin di AS naik masing-masing sebesar 1.86 juta barel dan 1.29 juta barel untuk pekan yang berakhir 15 Juli. Laporan API tersebut mengindikasikan permintaan yang sedang lesu di pasar energi AS. Meski demikian, pasar masih menantikan angka versi pemerintah yang akan dirilis malam nanti oleh badan statistik pemerintah, Energy Information Administration (EIA).
Turut meredam gejolak harga minyak, Jepang dan Arab Saudi menyepakati akan bekerja sama dalam upaya menstabilkan pasar minyak global, ungkap Kementerian Luar Negeri Jepang pada hari Selasa. Upaya tersebut termasuk kerja sama dalam peningkatan tambahan pasokan minyak dari OPEC dan sekutunya.
Dari China, semakin meningkatnya kasus Covid menambah kekhawatiran akan membuat permintaan minyak dari negara importir minyak terbesar dunia tersebut ikut menurun. Komisi Kesehatan Nasional melaporkan kasus infeksi baru per 19 Juli mencapai 1,012 kasus, naik dari 776 kasus sehari sebelumnya, dan sekaligus pertama kalinya angka infeksi menembus 1,000 kasus sejak 20 Mei. Otoritas kesehatan kota Shenzhen yang menjadi kota pusat teknologi China, melaporkan 19 kasus infeksi lokal baru pada hari Rabu, naik dari 8 kasus pada hari sebelumnya.
Sementara itu, Korea Selatan menyatakan bersedia untuk bergabung dengan koalisi negara Barat dalam rencana pembatasan harga minyak Rusia, ungkap Menteri Keuangan Choo Kyung-ho pada hari Selasa pasca pertemuan dengan Menteri Keuangan AS Janet Yellen. Sebelumnya, AS dan sekutunya mengusulkan untuk menetapkan batas harga pada kisaran $40 hingga $60 per barel untuk minyak Rusia. Dengan ikut bergabungnya Korea Selatan, maka berpotensi membuat rencana pembatasan tersebut kian kuat, namun di saat yang sama, melalui pembatasan tersebut turut memicu kekhawatiran akan mendorong harga minyak semakin tinggi karena akan memaksa Rusia mengurangi produksi minyak lebih lanjut, yang berdampak pada pasokan yang semakin ketat di pasar global.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $105 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $95 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
21:30 | USA - EIA Crude Oil Domestic Production |
|
| 12.000M |
21:30 | USA - EIA Crude Oil Stocks Change |
| 1.357M | 3.254M |
21:30 | USA - EIA Gasoline Stocks Change |
| 0.071M | 5.825M |