Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Terkonsolidasi Dipicu Sinyal Pasar Yang Beragam
Minyak Terkonsolidasi Dipicu Sinyal Pasar Yang Beragam
Friday, 20 May 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.05840

-0.26%

GBPUSD

1.24620

-0.18%

AUDUSD

0.70470

-0.53%

NZDUSD

0.63780

-0.19%

USDJPY

127.800

0.21%

USDCHF

0.97140

0.21%

USDCAD

1.28240

0.06%

GOLDUD

1841.100

-0.21%

COFU

109.26

0.03%

USD/IDR

14600

0.51%

Fokus Crude Oil:

  1. Empat dari 20 jalur kereta di Shanghai akan kembali beroperasi mulai hari Minggu.
  2. AS beri sinyal potensi penjatuhan sanksi kepada negara-negara yang membeli minyak Rusia.

***************************************************************

Jumat, 20 Mei 2022 - Harga minyak pada penutupan pekan pagi ini terpantau bergerak terkonsolidasi menyusul beberapa katalis positif antara lain sinyal optimisme rencana Shanghai mencabut penguncian, meningkatnya permintaan gas alam di AS, dan isyarat semakin berlanjutnya konflik Ukraina. Namun, di saat yang sama, rencana pemberlakuan sanksi sekunder AS serta potensi tambahan pasokan dari Abu Dhabi memberikan tekanan pada harga minyak.

Ekspektasi pemulihan permintaan bahan bakar di China semakin meningkat seiring dengan relaksasi pembatasan yang semakin terlihat di Shanghai. Otoritas kesehatan Shanghai pada hari Kamis melaporkan jumlah kasus baru kurang dari 800 kasus, dan tidak ada infeksi baru yang berasal dari luar area karantina selama lima hari berturut-turut. Komisi Transportasi Shanghai pada hari Kamis mengumumkan akan membuka kembali empat dari 20 jalur kereta bawah tanah pada hari Minggu. Selain itu, lebih banyak warga kota yang terlihat pergi berbelanja bahan makanan untuk pertama kalinya dalam hampir dua bulan pada hari Kamis.

Dari AS, harga listrik dan gas alam melonjak pada hari Kamis ke rekor tertinggi dalam satu tahun seiring dengan meningkatnya penggunaan AC di beberapa negara bagian untuk menghindari gelombang panas memasuki awal musim semi. Di hari yang sama, Senat AS menyetujui RUU bantuan militer baru untuk Ukraina senilai hampir $40 miliar, yang telah diserahkan ke Gedung Putih untuk ditandatangani Presiden Joe Biden segera. Dengan adanya bantuan militer tersebut sekaligus mengisyaratkan potensi terus berlanjutnya konflik di Ukraina.

Sementara itu, tekanan pada harga minyak datang dari AS yang mengatakan tidak mengesampingkan kemungkinan menjatuhkan sanksi pada negara-negara yang membeli minyak Rusia, ungkap Menteri Energi AS Jennifer Granholm pada hari Kamis. Namun, Granholm juga menyatakan langkah tersebut belum dilakukan karena masih mempertimbangkan dampaknya pada pasar minyak secara global. Putaran pertama sanksi Barat terhadap Rusia telah menyebabkan kehilangan pasokan sekitar 1.5 juta bph dari pasar global dan rencana UE untuk mengembargo minyak Rusia dan produk olahan dapat mengurangi 1.5 juta bph lagi pada akhir tahun, tambah Granholm.

Turut membebani pergerakan harga lebih lanjut, Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) pada hari Kamis pengumuman tiga lokasi ladang minyak baru dengan total kapasitas produksi minyak mentah mencapai 650 ribu bph. ADNOC merupakan perusahaan minyak milik negara UEA, sehingga dari berita tersebut sekaligus mengindikasikan potensi tambahan pasokan dari UEA yang menjadi eksportir minyak terbesar ke-6 dunia.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $115 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $100 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

24:00

USA - Baker Hughes Oil Rig Count

 

 

563

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788