Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Merosot Dihantam Sinyal Lesu Pasar Energi AS
Minyak Merosot Dihantam Sinyal Lesu Pasar Energi AS
Friday, 21 January 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.13110

0.06%

GBPUSD

1.35990

-0.04%

AUDUSD

0.72260

-0.35%

NZDUSD

0.67550

-0.34%

USDJPY

114.090

-0.21%

USDCHF

0.91660

-0.09%

USDCAD

1.25020

0.09%

GOLDUD

1838.300

0.04%

COFR

1212734

-1.06%

USD/IDR

14340

-0.07%

Fokus Crude Oil:

  1. AS dan sekutunya tekankan urgensi untuk memutuskan nasib kesepakatan nuklir dalam beberapa minggu kedepan.
  2. IMF memproyeksikan peningkatan biaya pandemi Covid-19 melampaui perkiraan.

***************************************************************

Jumat, 21 Januari 2022 - Pada penutupan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak bearish dibebani oleh sinyal lesunya pasar energi AS serta potensi tambahan pasokan minyak dari Iran. Selain itu, laju pemulihan ekonomi global yang berjalan lambat juga turut membebani pergerakan minyak lebih lanjut.

Dalam laporan yang dirilis Kamis malam oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA) menunjukkan produksi minyak dalam sepekan berada pada level 11.7 juta barel atau tidak mengalami perubahan dari pekan lalu. Sementara untuk stok minyak mentah naik sebesar 515 ribu barel, di luar dugaan sebelumnya yang memperkirakan stok akan turun sebesar 938 ribu barel. Untuk stok bensin naik sebesar 5.87 juta barel, melebihi prediksi awal yang memperkirakan kenaikan sebesar 2.63 juta barel. Laporan EIA tersebut mengindikasikan permintaan pasar AS yang sedang lesu di pasar AS.

Turut membebani pergerakan harga minyak, AS dan sekutunya pada hari Kamis mengatakan bahwa hanya tersisa beberapa minggu untuk menentukan kejelasan akan kesepakatan nuklir Iran, setelah tidak adanya kemajuan yang dicapai dalam kelanjutan putaran pembicaraan selama hampir dua bulan lalu. Melihat sinyal urgensi dari pihak Barat tersebut, tidak menutup kemungkinan akan membuat AS mencabut sanksi terhadap Iran dalam upaya pembatasan kegiatan nuklir Iran yang terus menunjukkan perkembangan, dimana sekaligus juga mengindikasikan potensi kembalinya pasokan barel Iran ke pasar minyak global.

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Kamis meningkatkan proyeksi anggaran biaya pandemi Covid-19 menjadi $12.5 triliun hingga tahun 2024. Proyeksi dari IMF tersebut mengindikasikan potensi ekonomi global masih akan dibayangi oleh ketidakpastian akibat Covid-19 hingga setidaknya pada 2024 nanti.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 1,230,000 - 1,250,000 per barel serta kisaran Support di IDR 1,175,000 - 1,155,000 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

22:00

USA - CB Leading Index MoM

 

0.8%

1.1%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788