Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Menguat Dipicu Isyarat Eropa Berlakukan Batas Harga Gas Rusia
Minyak Menguat Dipicu Isyarat Eropa Berlakukan Batas Harga Gas Rusia
Friday, 09 September 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

0.99930

0.69%

GBPUSD

1.15010

0.53%

AUDUSD

0.67480

0.83%

NZDUSD

0.60440

0.78%

USDJPY

144.100

-0.32%

USDCHF

0.97080

-0.54%

USDCAD

1.30910

-0.35%

GOLDUD

1708.000

0.51%

COFU

82.80

1.34%

USD/IDR

14860

0.00%

Fokus Crude Oil:

  1. Eropa siap bertemu guna membahas usulan pembatasan harga untuk gas Rusia.
  2. AS pertimbangkan perilisan minyak lebih lanjut dari cadangan darurat negara setelah bulan Oktober.

***************************************************************

Jumat, 09 September 2022 - Pada penutupan pekan pagi ini, harga minyak terpantau masih berada dalam tren bullish didukung oleh sentimen dari rencana pertemuan Uni Eropa (UE) untuk membahas pembatasan harga gas Rusia, serta penjatuhan sanksi terbaru AS terhadap Iran. Meski demikian, rencana perilisan minyak serta laporan stok AS membatasi pergerakan harga lebih lanjut.

Negara-negara UE dijadwalkan akan mengadakan pertemuan darurat pada hari Jumat untuk membahas mengenai usulan pembatasan harga terhadap gas Rusia serta rencana pemangkasan biaya energi UE sebelum memasuki musim dingin. Berita tersebut memicu kekhawatiran akan memaksa Rusia untuk untuk menghentikan pasokan dari pipa gas Nord Stream 1 secara total ke UE, yang sekaligus akan memperparah krisis energi di UE saat musim dingin nanti. Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya telah melontarkan ultimatum untuk menghentikan ekspor minyak dan gas jika batas harga diberlakukan oleh pembeli Eropa.

Turut mendukung pergerakan harga minyak lebih lanjut, AS pada hari Kamis menjatuhkan sanksi terbaru pada Iran yang menargetkan empat perusahaan terkait produksi drone dan satu individu dari Iran, ungkap Departemen Keuangan di situs webnya pada hari Kamis. AS menuduh keterlibatan Iran sebagai pemasok drone ke Rusia yang digunakan dalam perang di Ukraina. Penjatuhan sanksi tersebut memicu potensi akan menghambat kemajuan dalam negosiasi nuklir Iran, yang sekaligus mengisyaratkan tertundanya Iran untuk dapat memasok minyak ke pasar global dalam kapasitas penuh.

Sementara itu, Departemen Energi AS mempertimbangkan untuk melakukan perilisan lebih lanjut dari cadangan darurat negara setelah berakhirnya perilisan saat ini sebesar 180 juta barel yang akan berakhir pada bulan Oktober, ungkap Menteri Energi Jennifer Granholm pada hari Kamis.

Dari sisi pasokan, persediaan minyak mentah AS dalam sepekan melonjak naik sebesar 8.84 juta barel, di luar dugaan sebelumnya yang memperkirakan stok akan turun sebesar 250 ribu barel, ungkap laporan yang dirilis Kamis malam oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA). Selain itu, stok bensin juga dilaporkan naik sebesar 333 ribu barel untuk pekan yang berakhir 2 September. Kenaikan stok minyak mentah serta bensin tersebut mengindikasikan permintaan yang sedang lesu di pasar energi AS.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $87 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $77 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

21:00

USA - Wholesale Inventories MoM

 

0.8%

1.9%

21:00

USA - Fed Evans Speech

 

 

 

23:00

USA - Fed George Speech

 

 

 

23:00

USA - Fed Waller Speech

 

 

 

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788