Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Menguat Didukung Proyeksi Positif OPEC
Minyak Menguat Didukung Proyeksi Positif OPEC
Tuesday, 01 November 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

0.98800

-0.04%

GBPUSD

1.14690

-0.08%

AUDUSD

0.63970

0.36%

NZDUSD

0.58160

0.34%

USDJPY

148.700

0.01%

USDCHF

1.00110

0.03%

USDCAD

1.36230

0.02%

GOLDUD

1,633.100

-0.07%

COFU

86.43

0.68%

USD/IDR

15,620

0.16%

Fokus Crude Oil:

  1. OPEC merevisi naik proyeksi permintaan minyak global untuk jangka menengah dan panjang.
  2. Biden ancam kenakan pajak tinggi bagi perusahaan minyak dan gas jika tidak ikut serta menurunkan harga bahan bakar.

***************************************************************

Selasa, 01 November 2022 - Harga minyak pagi ini terpantau mengalami koreksi naik didukung oleh optimisme OPEC akan permintaan minyak dunia. Meski demikian, rencana pengenaan pajak tinggi oleh Biden dan tanda-tanda peningkatan infeksi Covid di China memberikan tekanan pada harga minyak.

Dalam laporan Outlook Minyak Dunia 2022 yang dirilis hari Senin, OPEC mengatakan permintaan minyak dunia akan mencapai 103 juta bph pada 2023 atau naik 2.7 juta bph. Selain itu, OPEC juga menaikkan proyeksi permintaan jangka menengah pada 2030 menjadi 108.3 juta bph, dan tahun 2045 menjadi 109.8 juta bph. Meski demikian, dibutuhkan jumlah investasi untuk sektor minyak senilai $12.1 triliun hingga tahun 2045, ungkap Sekretaris Jenderal OPEC Haitham Al Ghais pada hari Senin.

Sementara itu, Presiden Joe Biden melontarkan ancaman bagi perusahaan minyak dan gas di AS agar meningkatkan produksi dan kapasitas penyulingan, serta menurunkan harga bahan bakar ke retail, jika tidak maka akan dikenakan pajak yang lebih tinggi dan potensi pembatasan lainnya, ungkap seorang pejabat Gedung Putih pada hari Senin. Beberapa anggota senat dari partai Demokrat menyuarakan dukungan untuk usulan pajak tersebut. Produksi minyak AS pada bulan Agustus dilaporkan mencapai hampir 12 juta bph, yang sekaligus merupakan level tertinggi sejak dimulainya pandemi Covid-19.

Turut membebani pergerakan harga minyak, mendekati musim dingin, kota-kota di China bagian utara, terutama dekat perbatasan internasional seperti Mudanjiang di provinsi Heilongjiang, yang berbatasan dengan Korea Utara, dan Dandong, Suihua, Ruili - kota-kota yang dekat dengan perbatasan Korea Utara, Rusia dan Myanmar, menunjukkan peningkatan kasus infeksi baru dan berpotensi mengarah pada pembatasan baru. Otoritas kesehatan pada hari Senin melaporkan angka infeksi baru di China secara total telah mencapai 2,898 kasus pada 30 Oktober, yang sekaligus menandai peningkatan harian melampaui 2,000 kasus untuk hari kedua berturut-turut.

Indikator dalam waktu dekat yang dipantau oleh pasar adalah laporan dari grup industri American Petroleum Institute (API) yang akan dirilis pada hari Selasa pukul 16.30 EDT (Rabu pukul 3.30 WIB), dan kemudian disusul oleh laporan versi pemerintah pada Rabu pukul 10.30 EDT (21.30 WIB).

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $92 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $84 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

20:45

USA - Final Manufacturing PMI

 

49.9

49.9

21:00

USA - ISM Manufacturing PMI

 

50.0

50.9

21:00

USA - JOLTS Job Openings

 

9.75M

10.05M

21:00

USA - Construction Spending MoM

 

-0.5%

-0.7%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788