| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.09790 | 0.04% |
GBPUSD | 1.26230 | 0.06% |
AUDUSD | 0.67770 | 0.06% |
NZDUSD | 0.63640 | 0.05% |
USDJPY | 134.340 | -0.16% |
USDCHF | 0.88920 | -0.06% |
USDCAD | 1.33680 | -0.04% |
GOLDUD | 2,030.220 | 0.24% |
COFU | 72.77 | 0.34% |
USD/IDR | 14,700 | 0.10% |
Kamis, 11 Mei 2023 - Harga minyak pagi ini terpantau mengalami koreksi menguat didukung oleh sentimen dari isyarat permintaan bahan bakar fosil Inggris masih akan bertahan, dan potensi tekanan lebih lanjut yang berpotensi membatasi pasokan minyak Rusia. Meski demikian, rencana pengesahan RUU NOPEC membatasi pergerakan harga lebih lanjut.
Perdana Menteri Rishi Sunak pada hari Rabu mengatakan Inggris akan membutuhkan bahan bakar fosil untuk "beberapa dekade ke depan". Pernyataan itu dilontarkan pasca desakan dari Anggota Parlemen Partai Hijau untuk menolak pengembangan proyek ladang minyak Laut Utara dalam upaya mengurangi emisi gas rumah kaca. Di sisi lain, pernyataan Sunak tersebut mengisyaratkan permintaan bahan bakar fosil dari Inggris masih akan tetap ada dalam beberapa dekade mendatang.
Turut mendukung pergerakan harga lebih lanjut, Komisi Eropa pada hari Rabu mengajukan proposal paket ke-11 sanksi UE terhadap Rusia, yang dapat mengarah pada penegakan yang lebih kuat dari batas harga G7 pada ekspor minyak Rusia. Berita tersebut memicu kekhawatiran akan berpotensi mengurangi pasokan minyak Rusia ke pasar global.
Sementara itu, Komite DPR AS pada hari Rabu mempertimbangkan RUU No Oil Producing and Exporting Cartels atau NOPEC untuk menekan kelompok produksi minyak OPEC agar berhenti melakukan pengurangan produksi yang dapat mengakibatkan harga bahan bakar lebih tinggi untuk pengemudi AS. Jika disetujui, maka AS dapat mencabut kekebalan kedaulatan yang telah melindungi anggota OPEC+ dan perusahaan minyak nasional mereka dari tuntutan hukum atas kolusi harga. Anggota OPEC+ termasuk Arab Saudi dan Rusia.
Dari sisi persediaan dilaporkan bahwa stok minyak mentah AS dalam sepekan melonjak naik sebesar 2.95 juta barel, di luar prediksi sebelumnya yang memperkirakan stok akan turun sebesar 917 ribu barel, ungkap laporan Energy Information Administration (EIA) untuk yang berakhir 5 Mei. Untuk stok bensin dilaporkan turun sebesar 3.17 juta barel, lebih besar dari prediksi awal yang memperkirakan stok akan turun sebesar 1.23 juta barel.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $75 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $71 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
19:30 | USA - PPI MoM |
| 0.3% | -0.5% |
19:30 | USA - Continuing Jobless Claims |
| 1820K | 1805K |
19:30 | USA - Initial Jobless Claims |
| 245K | 242K |