Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Melambung Seiring Peningkatan Tensi di Eropa Timur Serta Timur Tengah
Minyak Melambung Seiring Peningkatan Tensi di Eropa Timur Serta Timur Tengah
Monday, 24 January 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.13410

-0.07%

GBPUSD

1.35540

0.06%

AUDUSD

0.71730

0.07%

NZDUSD

0.67080

0.13%

USDJPY

113.640

0.17%

USDCHF

0.91170

0.16%

USDCAD

1.25810

-0.11%

GOLDUD

1833.900

0.08%

COFR

1214213

1.21%

USD/IDR

14300

0.08%

Fokus Crude Oil:

  1. Tensi di Eropa Timur kian meningkat, AS perintahkan duta besarnya beserta anggota keluarga staf segera pergi dari Ukraina.
  2. Kepatuhan OPEC+ naik menjadi 122% pada bulan Desember, ungkap dua sumber pada hari Sabtu.

***************************************************************

Senin, 24 Januari 2022 - Mengawali pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak bullish didukung oleh tanda-tanda memanasnya tensi di Eropa Timur dan Timur Tengah yang berpotensi mengganggu sisi pasokan. Selain itu, indikasi kesulitan OPEC+ dalam memenuhi target produksinya juga turut mendukung pergerakan harga lebih lanjut.

Memanasnya ketegangan geopolitik antara Rusia dengan Ukraina membuat pemerintah AS pada hari Minggu memerintahkan duta besar beserta keluarga staf untuk segera meninggalkan Ukraina. Langkah AS tersebut menunjukkan sinyal keadaan darurat sewaktu-waktu di Ukraina, terlebih Rusia dilaporkan telah mengumpulkan pasukan dekat perbatasan Ukraina, yang sekaligus memicu kekhawatiran akan terjadinya gangguan pasokan di Eropa Timur.

Selain Eropa Timur, ketegangan geopolitik juga terlihat di Timur Tengah, dimana Uni Emirat Arab (UEA) secara resmi melarang operasi penerbangan bagi sebagian besar drone pribadi dan pesawat olahraga pribadi selama sebulan yang berlaku mulai hari Sabtu, kutip Kementerian Dalam Negeri UEA. Keputusan tersebut dibuat menyusul serangan melalui drone yang dilakukan oleh milisi Houthi Yaman pada pekan lalu.

Masih dari Timur Tengah, kepatuhan produksi negara produsen minyak OPEC berserta sekutunya dilaporkan naik menjadi sekitar 122% pada bulan Desember, ungkap dua sumber pada hari Sabtu. Data tersebut mengindikasikan bahwa beberapa negara anggota OPEC+ seperti Nigeria dan Angola masih terus berjuang untuk meningkatkan produksinya. Berita itu yang sekaligus menguatkan pernyataan yang dilontarkan sebelumnya dari International Energy Agency (IEA) bahwa produksi yang dicapai OPEC+ pada bulan Desember lebih rendah 790,000 bph dari kuota yang disepakati.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 1,240,000 - 1,260,000 per barel serta kisaran Support di IDR 1,200,000 - 1,180,000 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

21:45

USA - Flash Manufacturing PMI

 

56.9

57.7

21:45

USA - Flash Services PMI

 

54.9

57.6

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788