| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.04050 | 0.14% |
GBPUSD | 1.20540 | 0.17% |
AUDUSD | 0.67840 | 0.18% |
NZDUSD | 0.62970 | 0.29% |
USDJPY | 138.050 | -0.85% |
USDCHF | 0.94590 | -0.25% |
USDCAD | 1.34080 | 0.10% |
GOLDUD | 1,768.500 | 0.42% |
COFU | 80.40 | 0.16% |
USD/IDR | 15,732 | -0.69% |
Jumat, 02 Desember 2022 - Pada penutupan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak terkonsolidasi mendekati berlangsungnya pertemuan OPEC+ pada 5 Desember nanti. Meski demikian, beberapa sentimen di pasar seperti UE yang menyepakati batas harga minyak Rusia, isyarat pelonggaran di China dalam beberapa hari kedepan, dan rencana AS untuk menghentikan program perilisan minyak yang tengah berjalan saat ini, memberikan dukungan pada harga minyak.
Setelah kebuntuan dalam pembicaraan beberapa hari terakhir, Uni Eropa (UE) akhirnya menyetujui sementara untuk menetapkan batas harga minyak Rusia di level $60 per barel, ungkap seorang diplomat UE pada hari Kamis. Keputusan tersebut menyusul desakan dari AS yang memperingatkan untuk tidak menetapkan batas harga di bawah level $60 per barel. Keputusan tersebut menguatkan rencana implementasi embargo ekspor minyak Rusia via laut yang akan berlaku mulai 5 Desember, dan sekaligus berpotensi membuat pasokan di pasar berkurang akibat komitmen Rusia untuk tidak memasok minyak ke negara-negara yang akan menerapkan batas harga tersebut.
Turut mendukung pergerakan minyak lebih lanjut, pemerintah China berencana mengumumkan pelonggaran protokol karantina Covid dalam beberapa hari mendatang pasca tren kasus Covid yang terus menunjukkan penurunan, ungkap seorang pejabat pada hari Kamis. Kasus infeksi harian baru di China mencapai 34,980 kasus pada 1 Desember, turun dari 36,061 kasus pada sehari sebelumnya. Rencana pelonggaran protokol itu sekaligus meningkatkan harapan pemulihan ekonomi, dan peningkatan permintaan bahan bakar di negara importir minyak terbesar pertama dunia itu.
Sentimen positif lainnya datang dari berita bahwa pemerintahan Biden berusaha untuk menghentikan penjualan 147 juta barel minyak mentah dari Cadangan Darurat yang telah berjalan saat ini, agar dapat mengisi kembali cadangan darurat, ungkap seorang pejabat Departemen Energi AS pada hari Kamis. Berita tersebut mengindikasikan potensi pasokan di pasar yang akan kembali stabil, setelah sebelumnya dibanjiri oleh pasokan minyak yang dirilis secara besar-besaran dari Cadangan Darurat.
Sementara itu, fokus pasar juga tertuju pada pertemuan OPEC dan sekutunya pada 4 Desember nanti, yang tentunya akan mempengaruhi arah pasar minyak selanjutnya. Seorang sumber dari OPEC+ pada hari Kamis mengatakan bahwa aliansi 23 negara produsen itu sedang menilai dampak dari kenaikan harga minyak Rusia di pasar dan mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang prospek permintaan minyak di China, importir minyak mentah utama dunia, di mana pelonggaran COVID-19 yang ketat pembatasan diharapkan setelah demonstrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $84 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $78 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
20:30 | USA - Non Farm Payrolls |
| 200K | 261K |
20:30 | USA - Unemployment Rate |
| 3.7% | 3.7% |