Pembukaan | % Perubahan | |
---|---|---|
EURUSD | 1.19200 | -0.14% |
GBPUSD | 1.38350 | -0.07% |
AUDUSD | 0.76870 | 0.10% |
NZDUSD | 0.71510 | 0.18% |
USDJPY | 108.400 | 0.03% |
USDCHF | 0.92940 | 0.24% |
USDCAD | 1.26600 | -0.07% |
GOLDUD | 1701.800 | 0.43% |
COFR | 953524 | 1.66% |
USD/IDR | 14300 | 0.14% |
Senin, 08 Maret 2021 - Harga minyak pada pembukaan pekan pagi ini terpantau bergerak bullish di kisaran harga IDR 953,000 - 972,000 per barel, level tertinggi yang terlihat sejak Oktober 2018. Kenaikan tersebut dipicu oleh berita serangan ke jantung industri minyak Arab Saudi serta kenaikan harga jual resmi minyak Aramco ke Asia dan AS untuk penyerahan bulan April.
Pasca keputusan OPEC+ pekan lalu untuk mempertahankan pasokan minyak di level produksi saat ini hingga bulan April, Arab Saudi mengumumkan kenaikan harga jual resmi minyak mentah Arab Light untuk pengiriman bulan April ke Asia dan AS masing-masing sebesar $ 0.40 dan $ 0.10 dari harga jual bulan Maret. Kenaikan harga jual ke Asia tersebut merupakan level tertinggi sejak Maret 2020. Sementara untuk tujuan Eropa Barat Laut diturunkan sebesar $ 0.50 dari harga jual bulan Maret.
Turut mendukung harga minyak, Juru Bicara Kementerian Energi Arab Saudi mengkonfirmasi terjadinya serangan pada hari Minggu oleh pesawat tak berawak di pelabuhan minyak Ras Tanura - salah satu pelabuhan minyak terbesar di dunia - dan serangan rudal di dekat pemukiman Saudi Aramco di Dhahran. Pelabuhan minyak Ras Tanura mengekspor sekitar 6.5 juta barel minyak mentah per hari atau hampir 7% dari permintaan minyak, dan menjadi salah satu fasilitas paling terlindungi di dunia.
Sementara itu data ekspor untuk bulan Februari yang dirilis oleh bea cukai China pada hari Minggu menunjukkan pertumbuhan positif dengan kenaikan sebesar 154.9% dibanding tahun. Selain itu, impor China juga naik 17.3 persen yang merupakan kenaikan terbesar sejak Oktober 2018. Data positif dari China tersebut meningkatkan optimisme pemulihan di negara raksasa ekonomi terbesar ke dua di dunia itu.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 990,000 - 1,010,000 per barel serta kisaran Support di IDR 935,000 - 915,000 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
---|---|---|---|---|
| USA - Wholesale Inventories MoM |
|
|
|
| USA - Consumer Inflation Expectations |
|
|
|