Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Kembali Menguat Dipicu Isyarat OPEC+ Pertahankan Komitmen
Minyak Kembali Menguat Dipicu Isyarat OPEC+ Pertahankan Komitmen
Friday, 24 June 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.05240

0.02%

GBPUSD

1.22580

0.07%

AUDUSD

0.68920

0.15%

NZDUSD

0.62750

0.24%

USDJPY

134.940

-0.09%

USDCHF

0.96110

-0.02%

USDCAD

1.29940

-0.08%

GOLDUD

1821.000

0.20%

COFU

103.99

0.38%

USD/IDR

14833

0.01%

Fokus Crude Oil:

  1. OPEC+ kemungkinan masih akan mempertahankan kuota produksi yang telah disepakati.
  2. Hungaria usulkan UE agar berhenti menambah sanksi pada Rusia.

***************************************************************

Jumat, 24 Juni 2022 - Pada penutupan pekan pagi ini, harga minyak terpantau kembali menguat dipicu sentimen dari OPEC+ yang kemungkinan akan mempertahankan komitmen produksinya. Selain itu, belum adanya pernyataan dari produsen energi AS untuk menambah produksi dalam waktu dekat turut mendukung pergerakan harga lebih lanjut.

OPEC dan sekutunya kemungkinan akan tetap mempertahankan kuota produksi yang disepakati dalam pertemuan pada 2 Juni lalu, yaitu menambah produksi sebesar 648 ribu bph pada bulan Juli dan Agustus, ungkap sumber dari OPEC+ pada hari Kamis. Pernyataan tersebut mengindikasikan tidak akan ada penambahan lebih banyak pasokan dari OPEC+. Aliansi 23 negara produsen minyak itu dijadwalkan akan bertemu kembali pada 30 Juni. Untuk kebijakan pembatasan kuota produksi OPEC+ yang dijalankan saat ini akan berakhir pada September nanti. Di saat yang sama, Presiden AS Joe Biden berencana mengunjungi Arab Saudi pada pertengahan Juli nanti untuk membahas masalah pasar minyak global.

Turut mendukung pergerakan harga minyak, pertemuan antara 7 perusahaan penyulingan minyak utama AS dengan Menteri Energi Jennifer Granholm pada hari Kamis belum mencapai kesepakatan apapun terkait langkah untuk menurunkan harga bahan bakar, meski demikian kedua pihak sepakat untuk kembali melanjutkan kembali pembicaraan dan siap untuk bekerja sama, ungkap sumber industri yang mengetahui masalah tersebut. Berita tersebut mengisyaratkan tidak akan peningkatan produksi dari para produsen energi AS dalam waktu dekat.

Masih dari AS, dalam laporan yang dirilis Kamis malam oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA), menunjukkan stok minyak mentah dalam sepekan naik sebesar 1.96 juta barel, kenaikan tersebut diluar dugaan yang sebelumnya memperkirakan stok akan turun sebesar 1.31 juta barel.

Sementara itu, Perdana Menteri Hongaria, Viktor Orban pada hari Kamis mengusulkan agar Uni Eropa (UE) berhenti menambahkan sanksi terhadap Rusia dan sebaliknya mendorong gencatan senjata dan memulai negosiasi. UE sendiri saat ini tengah dilanda krisis energi akibat pengurangan pasokan gas Rusia melalui jalur pipa Nord Stream 1 sejak seminggu terakhir.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $110 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $100 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

21:00

USA - Michigan Consumer Sentiment Final

 

502

584

21:00

USA - New Home Sales

 

590K

591K

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788