Home
>
News
>
Publication
>
Minyak Kembali Bangkit Pasca Dihantam Isyarat Kenaikan Suku Bunga AS
Minyak Kembali Bangkit Pasca Dihantam Isyarat Kenaikan Suku Bunga AS
Wednesday, 08 March 2023

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.05470

-0.05%

GBPUSD

1.18350

-0.05%

AUDUSD

0.65820

-0.06%

NZDUSD

0.61060

-0.05%

USDJPY

137.160

0.12%

USDCHF

0.94220

0.01%

USDCAD

1.37520

0.01%

GOLDUD

1,813.500

-0.14%

COFU

77.32

0.43%

USD/IDR

15,400

0.23%

Fokus Crude Oil:

  • EIA perkirakan permintaan minyak global tahun 2023 akan naik menjadi 100.90 bph dipicu oleh pertumbuhan ekonomi China.
  • Rusia berencana pangkas ekspor minyak bulan Maret sebesar 10%, ungkap sumber pedagang dan survei Reuters.

***************************************************************

Rabu, 08 Maret 2023 - Setelah ditutup melemah pada perdagangan kemarin akibat isyarat kenaikan suku bunga AS lebih dari yang diharapkan, harga minyak pagi ini terpantau kembali menguat didukung oleh beberapa sentimen positif di pasar seperti laporan stok minyak API, proyeksi positif EIA dan rencana Rusia memangkas ekspor di bulan Maret.

Dari sisi pasokan, grup industri American Petroleum Institute (API) melaporkan stok minyak mentah AS dalam sepekan turun sebesar 3.84 juta barel untuk pekan yang berakhir 3 Maret, yang mengindikasikan bahwa permintaan minyak mentah yang kuat di pasar energi di AS. Untuk data resmi versi pemerintah akan dirilis Rabu malam oleh badan statistik pemerintah, Energy Information Administration (EIA).

Turut mendukung pergerakan harga, pembukaan kembali ekonomi China diperkirakan akan mendorong pertumbuhan permintaan minyak global menjadi 100.90 bph pada tahun 2023, situasi tersebut akan terus berlanjut hingga tahun 2024 akibat gambaran ekonomi yang lebih cerah di seluruh dunia pada tahun depan, ujar EIA dalam laporan Outlook Enery Jangka Pendek yang dirilis 7 Maret. EIA juga menambahkan bahwa konsumsi bahan bakar di dua negara impotir utama yakni China dan India diperkirakan akan naik masing-masing sebesar 700 ribu bph dan 200 ribu bph pada tahun 2023. 

Sentimen positif lainnya datang dari potensi Rusia untuk memangkas lebih lanjut ekspor minyak pada bulan Maret sebesar 10% setiap hari, ungkap data dari sumber dan survei Reuters pada hari Selasa. Dalam data tersebut juga menunjukkan bahwa pemuatan minyak Rusia dari pelabuhan Baltik Primorsk, Ust-Luga dan Novorossiisk di Laut Hitam pada bulan Februari mengalami penurunan sekitar 10% di bawah target untuk bulan tersebut. Sebelumnya di bulan Februari, Wakil Perdana Menteri Alexander Novak mengatakan Rusia berencana untuk mengurangi produksi minyaknya sebesar 500 ribu bph pada bulan Maret. 

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Qin Gang pada hari Selasa memperingatkan AS untuk mengubah sikapnya yang dinilai tidak adil dan menindas China, jika tidak, maka AS harus siap mengambil risiko atas konflik dan konfrontasi yang akan menyusul. Eskalasi tensi antara kedua negara raksasa ekonomi dunia itu memicu kekhawatiran akan menghambat proses pemulihan ekonomi global.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $80 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $75 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

22:30

USA - EIA Crude Oil Stocks Change

 

0.395M

1.166M

22:30

USA - EIA Gasoline Stocks Change

 

-1.863M

-0.874M

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788