Pembukaan | % Perubahan | |
---|---|---|
EURUSD | 1.20620 | -0.06% |
GBPUSD | 1.39510 | -0.09% |
AUDUSD | 0.77720 | 0.18% |
NZDUSD | 0.72440 | 0.11% |
USDJPY | 106.990 | 0.06% |
USDCHF | 0.91970 | -0.02% |
USDCAD | 1.26500 | 0.02% |
GOLDUD | 1711.460 | 0.10% |
COFR | 869168 | 0.65% |
USD/IDR | 14230 | 0.14% |
Kamis, 04 Maret 2021 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak stabil di kisaran harga IDR 863,000 - 876,000 per barel, dipicu oleh ekspektasi bahwa OPEC+ mungkin akan memutuskan untuk tidak meningkatkan produksi ketika mereka bertemu kembali pada hari Kamis.
Dalam pertemuan komite OPEC+ hari Rabu tidak menghasilkan keputusan apapun terkait rekomendasi untuk kuota produksi bulan April nanti. Pasar melihat kemungkinan pembahasan tersebut akan dilakukan pada hari Kamis. Mengutip dari tiga sumber OPEC+ yang mengatakan pada Reuters, OPEC+ sedang mempertimbangkan untuk menghentikan pengurangan produksi hingga April dibanding melonggarkan pemangkasan produksi, karena pemulihan permintaan minyak tetap rapuh akibat krisis virus korona.
Sementara itu, Menteri Perminyakan India Dharmendra Pradhan pada hari Rabu menuntut agar produsen utama OPEC+ meningkatkan produksi pada bulan April guna memenuhi janji dalam menjaga pasar minyak tetap stabil. Meskipun permintaan bahan bakar di India telah pulih ke tingkat sebelum pandemi, namun harga minyak yang tinggi akan mengancam pemulihan di negara importir sekaligus konsumen minyak terbesar ketiga dunia tersebut. India mengimpor sekitar 84% dari kebutuhan minyaknya dan lebih dari 60% impor berasal dari negara-negara Timur Tengah. Pradhan mengatakan India akan mencari jalur alternatif lain apabila harga terus naik.
Badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA) pada Rabu malam melaporkan stok minyak mentah AS dalam sepekan melonjak naik sebesar 21.56 juta barel untuk pekan yang berakhir 26 Februari, yang diakibatkan karena masalah pembekuan di pabrik penyulingan Texas. Kenaikan tersebut diluar prediksi pasar yang sebelumnya memperkirakan stok akan mengalami penurunan sebesar 928,000 barel. Sementara untuk stok bensin turun sebesar 13.62 juta barel, melebihi prediksi sebelumnya yang memperkirakan penurunan di angka 2.3 juta barel. Di samping itu, EIA juga melaporkan produksi minyak AS secara mingguan yang naik ke level 10 juta barel, dari pekan sebelumnya di level 9.7 juta barel.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 890,000 - 910,000 per barel serta kisaran Support di IDR 850,000 - 830,000 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
---|---|---|---|---|
| USA - Continuing Jobless Claims |
|
|
|
| USA - Initial Jobless Claims |
|
|
|
| USA - Factory Orders MoM |
|
|
|