| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.00200 | 0.02% |
GBPUSD | 1.15110 | 0.01% |
AUDUSD | 0.64770 | 0.03% |
NZDUSD | 0.59370 | 0.00% |
USDJPY | 146.620 | -0.05% |
USDCHF | 0.98820 | 0.15% |
USDCAD | 1.34960 | -0.02% |
GOLDUD | 1,674.000 | -0.09% |
COFU | 91.87 | -0.03% |
USD/IDR | 15,660 | 0.13% |
Selasa, 08 November 2022 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak terkonsolidasi dibebani oleh sentimen dari lonjakan drastis kenaikan infeksi Covid baru serta ditambah dengan rilisnya data ekonomi terbaru yang suram di China. Meski demikian, komitmen netral karbon oleh Kuwait, dan potensi peningkatan pembelian minyak oleh China membatasi penurunan harga lebih lanjut.
Angka infeksi harian baru di China melonjak drastis hingga mencapai 7,691 kasus pada 7 November, dibanding 5,643 kasus pada sehari sebelumnya, ungkap Komisi Kesehatan Nasional pada hari Selasa. Selain itu, data yang suram membayangi pertumbuhan ekonomi China. Mengutip dari data bea cukai terbaru yang dirilis hari Senin, ekspor dan impor negara raksasa ekonomi utama dunia itu menyusut pada bulan Oktober masing-masing sebesar 0.3% dan 0.7%, berkontraksi secara tak terduga akibat aksi pembatasan Covid, lonjakan inflasi, kenaikan suku bunga dan risiko resesi global. Melihat dari perkembangan situasi Covid saat ini, kemungkinan besar akan membuat ekonomi China tetap berada di bawah tekanan dalam jangka waktu dekat.
Turut membebani pergerakan harga, persediaan minyak mentah AS diperkirakan telah meningkat minggu lalu, dimana mengutip dari data survei yang dilakukan Reuters pada hari Senin diperkirakan rata-rata stok minyak mentah naik sekitar 1.1 juta barel dalam sepekan hingga 4 November. Meski demikian, pasar masih akan menantikan laporan stok versi industri yang akan dirilis pada hari Selasa pukul 16.30 ET (Rabu 04.30 WIB) dan versi pemerintah yang akan dirilis pada hari Rabu pukul 10.30 ET (22.30 WIB).
Sementara itu, Kuwait menyatakan komitmen untuk mencapai netral karbon di sektor minyak dan gas pada tahun 2050 dan di seluruh negeri sati dekade setelahnya, ungkap Menteri Luar Negeri Salem al-Sabah pada hari Senin. Al-Sabah mengatakan komitmen tersebut merupakan bentuk keseriusan Kuwait untuk mengurangi emisi karbon global, setelah pada tahun lalu putra mahkota negara itu, Sheikh Meshal al-Ahmad Al-Jaber al-Sabah, meluncurkan Inisiatif Hijau Timur Tengah. Pernyataan tersebut mengindikasikan pengurangan pasokan minyak di masa mendatang dari negara eksportir terbesar kedelapan dunia dan sekaligus negara produsen terbesar kesepuluh dunia itu.
Sentimen positif lain juga datang dari berita bahwa perusahaan kilang swasta China, Zhejiang Petroleum & Chemical Co (ZPC) telah menandatangani kesepakatan pembelian minyak sebesar 1.08 juta ton atau sekitar 7.88 juta barel dengan Saudi Aramco, ungkap surat kabar Zhoushan Daily pada hari Senin. Meski tidak merinci kapan jangka waktu kesepakatan pembelian, namun berita tersebut mengisyaratkan permintaan yang tetap kuat dari negara importir minyak terbesar pertama dunia itu.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $96 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $88 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
18:00 | USA - NFIB Small Business Index |
| 91.3 | 92.1 |
21:00 | USA - IBD/TIPP Economic Optimism |
| 41.5 | 41.6 |