| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.14120 | -0.04% |
GBPUSD | 1.36730 | -0.03% |
AUDUSD | 0.72010 | 0.00% |
NZDUSD | 0.68120 | -0.31% |
USDJPY | 114.200 | 0.19% |
USDCHF | 0.91220 | 0.33% |
USDCAD | 1.25550 | -0.07% |
GOLDUD | 1817.500 | -0.06% |
COFR | 1197911 | -0.18% |
USD/IDR | 14300 | 0.17% |
Senin, 17 Januari 2022 - Mengawali pembukaan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak menguat didukung oleh ancaman gangguan pasokan gas alam ke Eropa yang berpotensi memicu krisis energi saat ini semakin meningkat. Meski demikian, sinyal pelepasan cadangan minyak oleh negara-negara konsumen utama serta aksi pembatasan yang lebih ketat di China akibat melonjaknya kasus Covid-19 varian Omicron membebani pergerakan harga minyak lebih lanjut.
Pemerintah AS telah mengadakan pembicaraan dengan beberapa perusahaan energi internasional mengenai rencana darurat untuk memasok gas alam ke Eropa jika konflik antara Rusia dan Ukraina sampai mengganggu pasokan gas alam dari Rusia, ungkap dua pejabat AS dan dua sumber industri pada hari Jumat. Kekhawatiran tersebut muncul pasca AS mengatakan bahwa Rusia telah mengumpulkan 100,000 tentara di perbatasan Ukraina untuk menyerang Ukraina. Memanasnya tensi antara Rusia dan Ukraina berpotensi mengganggu pasokan gas alam dari Rusia ke Eropa yang akan memperburuk krisis energi saat ini karena Uni Eropa mengandalkan Rusia untuk sekitar sepertiga dari pasokan gasnya.
Sementara itu, China berencana akan melepas minyak mentah dari cadangan strategis negara sekitar liburan Tahun Baru Imlek antara 31 Januari dan 6 Februari, sebagai bagian dari rencana yang dikoordinasikan oleh AS beserta negara konsumen minyak utama lainnya termasuk Jepang, Korea Selatan dan India, untuk mengurangi harga bahan bakar global, ungkap sumber yang mengatakan pada Reuters pada hari Jumat. Sumber tersebut juga menambahkan jika China akan melepaskan jumlah yang relatif lebih besar jika harga minyak di atas $85 per barel, dan volume yang lebih kecil jika minyak tetap di dekat level $75 per barel.
Turut membebani pergerakan harga lebih lanjut, China pada hari Minggu mengumumkan secara resmi aturan yang mewajibkan turis untuk melakukan tes Covid-19 dalam waktu 72 jam setelah kedatangan di Beijing. Aturan baru yang berlaku mulai 22 Januari hingga akhir Maret tersebut dipicu oleh laporan kasus Omicron pertama di Beijing pada hari Sabtu serta ditambah dengan China yang bersiap untuk menggelar Olimpiade Musim Dingin pada bulan depan. Pengumuman itu semakin menambah potensi penurunan permintaan bahan bakar yang didorong oleh pemberlakuan pembatasan yang lebih ketat di negara konsumen minyak terbesar dunia tersebut.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 1,210,000 - 1,230,000 per barel serta kisaran Support di IDR 1,180,000 - 1,160,000 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya | |||||
All Day | USA - Martin Luther King, Jr. Day |
|
|
|