Home
>
News
>
Publication
>
Ketidakpastian Produksi OPEC+ di Masa Mendatang Batasi Harga Minyak
Ketidakpastian Produksi OPEC+ di Masa Mendatang Batasi Harga Minyak
Friday, 01 July 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.04790

-0.08%

GBPUSD

1.21760

-0.22%

AUDUSD

0.69020

-0.22%

NZDUSD

0.62360

-0.10%

USDJPY

135.710

-0.04%

USDCHF

0.95510

0.01%

USDCAD

1.28710

0.03%

GOLDUD

1806.000

-0.04%

COFU

106.01

0.07%

USD/IDR

14910

0.27%

Fokus Crude Oil:

  1. OPEC+ hanya menyepakati kuota produksi Agustus dan tidak membahas kuota bulan September.
  2. Produksi minyak lepas pantai Norwegia terancam ditutup akibat aksi pemogokan pekerja.

***************************************************************

Jumat, 01 Juli 2022 - Pada penutupan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak terkonsolidasi dipicu oleh ketidakpastian atas produksi OPEC+ di masa mendatang. Meski demikian, beberapa sentimen positif membatasi pergerakan harga lebih lanjut.

Presiden AS Joe Biden pada hari Kamis menyatakan komitmen akan meminta sekutu AS di Timur Tengah untuk meningkatkan produksi minyak saat kunjungan ke Arab Saudi pada 16 Juli mendatang. Biden menambahkan bahwa akan mendesak permintaan tersebut melalui forum Dewan Kerjasama Teluk, pertemuan negara-negara kaya minyak di sepanjang Teluk Persia.

Sementara itu, setelah melalui pertemuan yang berlangsung selama 2 hari, akhirnya OPEC dan sekutunya pada hari Kamis menyepakati untuk tetap menjalankan komitmen yang disepakati saat awal bulan, yaitu meningkatkan produksi sebesar 648 ribu bph pada bulan Agustus. Namun, OPEC+ menghindari untuk membahas kebijakan produksi untuk bulan September dan seterusnya. Sikap OPEC+ tersebut membuat pasar masih mempertanyakan berapa banyak kapasitas yang akan ditingkatkan oleh produsen utama OPEC terutama Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, menjelang kunjungan Presiden AS ke Timur Tengah. OPEC+ dijadwalkan akan bertemu kembali pada 3 Agustus mendatang.

Dukungan untuk harga minyak datang dari produksi minyak di 3 anjungan lepas pantai Norwegia akibat aksi pemogokan pekerja yang akan dilakukan mulai 5 Juli nanti. Produksi di anjungan Gudrun sekitar 45,700 barel setara minyak per hari (boed) pada tahun 2021, sementara Oseberg East memproduksi 5,600 boed dan Oseberg South 32,000 boed - Secara total menyumbang sekitar 4% dari produksi minyak Norwegia. Aksi pemogokan pekerja juga terjadi di depot gas Montoir-de-Bretagne, fasilitas penyimpanan gas terbesar kedua di Prancis. Akibat pemogokan tersebut, depot gas tidak lagi menerima gas mulai hari Kamis, dan tidak akan menerimanya setidaknya sampai Senin, ungkap perwakilan dari serikat pekerja pada hari Kamis. Berita tersebut memicu kekhawatiran lebih lanjut di Eropa yang saat ini tengah dilanda krisis pasokan gas.

Turut mendukung pergerakan harga lebih lanjut, seorang pejabat senior AS pada hari Kamis mengatakan bahwa peluang untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir dengan Iran lebih buruk pasca pertemuan tidak langsung antara AS dan Iran di Doha berakhir tanpa kemajuan apapun. Berita tersebut mengindikasikan terhambatnya pasokan barel Iran untuk kembali ke pasar minyak global dalam waktu dekat.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $115 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $105 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

20:45

USA - Final Manufacturing PMI

 

52.4

52.4

21:00

USA - ISM Manufacturing PMI

 

54.6

56.1

21:00

USA - Construction Spending MoM

 

0.3%

0.2%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788