Home
>
News
>
Publication
>
Kekhawatiran Pasokan Energi Eropa Mereda, Harga Minyak Ikut Bearish
Kekhawatiran Pasokan Energi Eropa Mereda, Harga Minyak Ikut Bearish
Monday, 26 September 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

0.96840

-0.25%

GBPUSD

1.08560

-2.58%

AUDUSD

0.65090

-0.09%

NZDUSD

0.57260

-0.07%

USDJPY

143.370

0.29%

USDCHF

0.98180

0.08%

USDCAD

1.35890

0.06%

GOLDUD

1644.000

-0.18%

COFU

79.23

-0.40%

USD/IDR

15050

0.37%

Fokus Crude Oil:

  1. Paket baru sanksi UE terhadap Rusia tidak akan menargetkan pembatasan harga minyak Rusia.
  2. UEA menandatangani perjanjian energi dengan Jerman; Gazprom Rusia akan tetap memasok gas ke Eropa.

***************************************************************

Senin, 26 September 2022 - Mengawali pembukaan pekan pagi ini harga minyak terpantau bergerak bearish dibayangi oleh sentimen negatif antara lain isyarat UE untuk tidak menerapkan batas harga pada Rusia, kerjasama energi antara UEA dengan Jerman, dan pasokan gas ke Eropa yang tetap berlangsung stabil.

Dalam paket baru sanksi Uni Eropa (UE) terhadap Rusia, kemungkinan besar tidak akan menargetkan pembatasan harga minyak Rusia seperti yang didesak oleh para pemimpin G7, ungkap berita dari Radio Svoboda pada hari Minggu. Dalam paket sanksi kedelapan tersebut beberapa negara anggota UE seperti Polandia, Irlandia, Latvia, Lithuania, dan Estonia, menuntut peningkatan sanksi terhadap sektor energi Rusia antara lain embargo gas alam cair (LPG), pembatasan kerja sama di bidang energi nuklir, pelarangan layanan asuransi, pengetatan pembatasan transaksi kripto, pelarangan penggunaan produk dari perusahaan Rusia Kaspersky Lab di UE, dan mengecualikan sejumlah besar bank Rusia dari sistem pembayaran internasional SWIFT, dimulai dengan Gazprombank. Rencananya, para pemimpin UE akan bertemu di Praha pada 6-7 Oktober mendatang guna membahas lebih lanjut mengenai sanksi baru ini.

Sentimen yang membebani pergerakan harga minyak juga datang dari Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan, yang diberitakan telah menandatangani perjanjian dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, yang isinya mencakup percepatan keamanan energi dan pertumbuhan industri, ungkap kantor berita negara (WAM) pada hari Minggu. Melalui perjanjian tersebut, perusahaan Minyak Nasional Abu Dhabi (ADNOC) nantinya akan memasok gas alam cair (LNG) ke utilitas Jerman RWE, dimana pengiriman pertama akan dimulai pada akhir 2022 nanti. Berita tersebut meredam kekhawatiran akan keamanan pasokan energi di Eropa saat berlakunya embargo terhadap Rusia pada bulan Desember nanti.

Turut meredam kekhawatiran akan pasokan energi di Eropa, perusahaan Gazprom Rusia pada hari Minggu menyatakan akan menjaga kestabilan pasokan gas ke Eropa dengan tetap memasok 42.4 juta meter kubik gas ke Eropa, tingkat yang sama untuk penyaluran dalam beberapa hari terakhir.

Sementara itu, dukungan terhadap harga minyak datang dari berita bahwa kapasitas penyulingan minyak utama Rusia direvisi turun sebesar 3.6% menjadi 4.23 juta ton untuk bulan September. Revisi tersebut menyusul beberapa perubahan terkait jadwal perawatan kilang minyak Rusia.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $85 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $75 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

21:00

USA - FOMC Member Collins Speaks

 

 

 

21:30

USA - Dallas Fed Manufacturing Index

 

 

-12.9

23:00

USA - FOMC Member Bostic Speaks

 

 

 

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788