| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.02610 | -0.09% |
GBPUSD | 1.21310 | 0.02% |
AUDUSD | 0.71060 | 0.14% |
NZDUSD | 0.64480 | -0.12% |
USDJPY | 133.430 | -0.10% |
USDCHF | 0.94090 | 0.13% |
USDCAD | 1.27690 | 0.07% |
GOLDUD | 1801.000 | 0.06% |
COFU | 91.94 | -0.57% |
USD/IDR | 14680 | 0.07% |
Senin, 15 Agustus 2022 - Mengawali pembukaan pekan pagi ini, harga minyak terpantau merosot turun dibebani oleh isyarat peningkatan produksi Aramco serta eskalasi tensi lebih lanjut antara AS dan China. Selain itu, meredanya kekhawatiran akan gangguan pasokan di dua pipa minyak utama AS juga turut memberikan tekanan pada harga minyak.
CEO Saudi Aramco, Amin H. Nasser, pada hari Minggu menyatakan optimis bahwa permintaan minyak akan terus tumbuh selama sisa dekade ini, meskipun ada tekanan ekonomi yang menurun pada perkiraan global jangka pendek. Selain itu, Saudi Aramco siap memompa minyak dengan kapasitas penuh 12 juta bph, jika pemerintah Saudi memintanya, tambah Nasser. Pernyataan tersebut menguatkan potensi Saudi untuk meningkatkan produksi lebih lanjut setelah berakhirnya kesepakatan produksi OPEC+ bulan September.
Sementara itu, tensi AS dan China yang semakin membara juga turut membebani pergerakan harga minyak lebih lanjut. Menyusul kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan pada awal Agustus yang memicu tensi antara AS dan China, anggota parlemen AS dilaporkan tiba di Taiwan pada hari Minggu dalam rangka perjalanan kerja selama 2 hari untuk bertemu dengan Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen. Perkembangan situasi tersebut semakin menambah kekhawatiran akan mengarah pada potensi terjadinya perang tarif baru antara AS dan China.
Dari AS, kerusakan komponen pada 2 pipa minyak yang sempat mengganggu produksi beberapa anjungan lepas pantai Teluk Meksiko telah berhasil diperbaiki pada Jumat malam, dan para produsen telah mengaktifkan kembali kegiatan operasional yang terhenti, ungkap seorang pejabat Louisiana. Pipa Amberjack dan Mars membawa sekitar 600,000 barel minyak per hari dari beberapa fasilitas produksi di lepas pantai Louisiana, seperti Shell, Chevron Corp dan Equinor.
Dukungan terhadap harga minyak datang dari berita bahwa perusahaan minyak Venezuela PDVSA telah menangguhkan sementara pengiriman minyak mentah ke Eropa dan meminta Eni Italia dan Repsol Spanyol untuk melakukan barter dengan bahan bakar sebagai imbalan kargo masa depan, ungkap tiga orang yang mengetahui masalah tersebut. Sebelumnya, AS memberikan kelonggaran pada Venezuela untuk dapat melakukan pengiriman minyak selama hal itu dilakukan untuk melunasi akumulasi utang PDVSA kepada usaha patungan dengan Eni dan Repsol. Penangguhan pasokan minyak tersebut akan membuat krisis pasokan energi di Eropa menjadi semakin memburuk.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $95 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $85 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
19:30 | USA - Empire State Manufacturing Index |
| 5.1 | 11.1 |
21:00 | USA - NAHB Housing Market Index |
| 55 | 55 |