Home
>
News
>
Publication
>
Israel Isyaratkan Perluas Serangan, Minyak Terkoreksi Naik
Israel Isyaratkan Perluas Serangan, Minyak Terkoreksi Naik
Thursday, 02 May 2024

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.07090

0.06%

GBPUSD

1.25190

0.12%

AUDUSD

0.65200

0.20%

NZDUSD

0.59170

0.17%

USDJPY

154.910

-0.06%

USDCHF

0.91580

-0.09%

USDCAD

1.37370

-0.12%

GOLDUD

2,319.510

0.21%

COFU

79.15

0.20%

USD/IDR

16,230

-0.12%

Fokus Crude Oil:

  • Invasi di Gaza akan terus berlanjut dan Israel sedang mempersiapkan serangan di utara, kata Kepala Staf Militer Israel.
  • The Fed pertahankan acuan suku bunga AS stabil di kisaran 5,25% - 5,50% dan peringatkan bahaya akan inflasi baru-baru ini.

***************************************************************

Kamis, 02 Mei 2024 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak terkoreksi naik didukung oleh sentimen dari potensi meluasnya konflik di Timur Tengah dan harapan akan pembelian minyak oleh AS untuk mengisi kembali cadangan stoknya. Meski demikian, laporan EIA serta keputusan The Fed membatasi pergerakan harga lebih lanjut.

Konflik antara Israel dengan Hamas yang sedang berlangsung saat ini berpotensi kian meluas pasca Kepala Staf Militer Israel, Herzi Halevi, pada hari Rabu mengatakan bahwa operasi ofensif di Gaza akan berlanjut dan diperkuat. Selain itu, Israel sedang “mempersiapkan serangan di utara”, tambah Halevi. Komentar tersebut memicu kekhawatiran akan meluasnya wilayah konflik di Gaza saat ini.

Di sisi lain, tekanan pada pasar minyak yang mendorong harga minyak jatuh ke level $79 per barel memicu harapan akan pembelian minyak oleh AS untuk mengisi kembali Cadangan Minyak Strategis (SPR) dalam waktu dekat. Sebelumnya pada awal April, Departemen Energi AS mengatakan akan membeli kembali minyak saat harga di level $79 per barel atau kurang.

Sementara itu, dalam laporan yang dirilis Rabu malam oleh badan statistik, Energy Information Administration (EIA) menunjukkan stok minyak mentah AS secara tak terduga melonjak naik sebesar 7,3 juta barel, di luar prediksi sebelumnya yang memperkirakan stok akan turun sebesar 2,3 juta barel. Untuk stok bensin juga dilaporkan naik sebesar 344 ribu barel, di luar prediksi sebelumnya yang memperkirakan stok akan turun sebesar 1 juta barel. Laporan stok EIA tersebut mengindikasikan situasi permintaan yang sedang lesu di pasar energi AS.

Masih dari AS, The Fed pada hari Rabu memutuskan untuk mempertahankan acuan sunga bunga AS tidak berubah di kisaran 5,25% - 5,50% dan mengisyaratkan potensi pengurangan bunga pinjaman, namun inflasi yang mengecewakan baru-baru ini dapat menghambat potensi tersebut dalam waktu dekat. Penundaan penurunan suku bunga oleh The Fed juga berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi AS serta mengurangi permintaan sejumlah komoditi termasuk minyak. 

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $81 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $77 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

18:30

USA - Challenger Job Cuts

 

91.0K

90.3K

19:30

USA - Trade Balance

 

$-69.1B

$-68.9B

19:30

USA - Continuing Jobless Claims

 

1800K

1781K

19:30

USA - Initial Jobless Claims

 

212K

207K

21:00

USA - Factory Orders MoM

 

1.6%

1.4%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788