Home
>
News
>
Publication
>
Ekonomi China Alami Kontraksi, Minyak Ikut Terpukul
Ekonomi China Alami Kontraksi, Minyak Ikut Terpukul
Monday, 31 October 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

0.99460

-0.01%

GBPUSD

1.16050

-0.15%

AUDUSD

0.63980

-0.20%

NZDUSD

0.58090

-0.09%

USDJPY

147.760

0.21%

USDCHF

0.99600

0.10%

USDCAD

1.36140

0.06%

GOLDUD

1,642.000

-0.10%

COFU

88.39

-1.10%

USD/IDR

15,565

0.04%

Fokus Crude Oil:

  1. Infeksi baru lampaui dua ribu kasus, Disneyland Shanghai kurangi tenaga kerja untuk sementara mulai 29 Oktober.
  2. Rusia pangkas ekspektasi produksi minyak kena pajak untuk tahun 2023 akibat sanksi Barat.

***************************************************************

Senin, 31 Oktober 2022 - Mengawali pembukaan pekan pagi ini, harga minyak mentah terpantau bergerak lesu dibayangi perlambatan ekonomi di China akibat melonjaknya angka infeksi Covid di negara konsumen minyak terbesar kedua dunia itu. Meski demikian, proyeksi negatif output minyak Rusia pada tahun 2023 dan ketegangan di jalur pelayaran Laut Hitam memberikan dukungan pada harga minyak.

Dalam data ekonomi terbaru yang dirilis menunjukkan aktivitas sektor jasa dan pabrik di China pada bulan Oktober mengalami penurunan di bawah angka 50 poin. Untuk pemicu utama yang menyebabkan kontraksi ekonomi itu adalah pengetatan pembatasan akibat lonjakan Covid yang memberikan pukulan besar baik di sisi produksi maupun konsumsi di negara raksasa ekonomi terbesar kedua dunia itu.

Masih dari China, angka infeksi baru Covid-19 di China mencapai 2,105 kasus pada 29 Oktober, naik dibanding 1,658 kasus pada sehari sebelumnya, ungkap data terbaru yang dirilis hari Minggu oleh Komisi Kesehatan Nasional. Peningkatan tersebut berdampak pada pengetatan pembatasan di seluruh China, dimana dalam laporan terbaru menyebutkan Disneyland Shanghai akan mengurangi kapasitas tenaga kerja untuk sementara mulai 29 Oktober, yang berdampak pada operasional di taman hiburan tersebut. Sinyal lonjakan angka infeksi di China itu turut memicu kekhawatiran akan berdampak pada penurunan permintaan bahan bakar di negara importir minyak terbesar pertama dunia itu.

Sementara itu, dalam rancangan anggaran untuk tiga tahun kedepan, Kementerian Keuangan Rusia memangkas ekspektasi produksi minyak kena pajak tahun 2023, dengan pertimbangan sanksi Barat akan berdampak pada penurunan output minyak secara keseluruhan. Produksi kondensat minyak dan gas Rusia pada 2023 diperkirakan turun hingga 8% menjadi 9.84 juta bph. Selain itu, penyulingan minyak dan volume ekspor juga direvisi turun menjadi 8.20 juta bph pada 2023, dari perkiraan sebelumnya di 10.15 juta bph.

Sentimen positif lain datang dari memanasnya situasi di jalur pelayaran Laut Hitam yang berpotensi mengganggu jalur distribusi global. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah menyerang kapal-kapal dari Armada Laut Hitam di Sevastopol, kota terbesar di Krimea pada hari Sabtu dini hari. Sebagai tanggapan atas serangan tersebut, Rusia pada hari Sabtu menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan ekspor Laut Hitam.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $92 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $84 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

20:45

USA - Chicago PMI

 

47.8

45.7

21:30

USA - Dallas Fed Manufacturing Index

 

-18

-17.2

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788