Home
>
News
>
Publication
>
Beragam Sentimen Negatif Bayangi Pergerakan Minyak
Beragam Sentimen Negatif Bayangi Pergerakan Minyak
Thursday, 10 November 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.00060

-0.03%

GBPUSD

1.13560

-0.03%

AUDUSD

0.64290

-0.16%

NZDUSD

0.58840

-0.24%

USDJPY

146.440

0.02%

USDCHF

0.98350

0.08%

USDCAD

1.35270

0.07%

GOLDUD

1,706.000

-0.01%

COFU

85.85

-0.19%

USD/IDR

15,670

0.22%

Fokus Crude Oil:

  1. IEA peringatkan risiko harga minyak menguat ke level $100 per barel terhadap ekonomi negara berkembang.
  2. Kota pusat manufaktur Guangzhou laporkan angka infeksi baru mencapai lebih dari 2,000 kasus per hari.

***************************************************************

Kamis, 10 November 2022 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak bearish dibayangi beragam sentimen negatif antara lain laporan EIA, pernyataan dari Fatih Birol, serta infeksi Covid di China yang terus melonjak dan memicu kekhawatiran akan penurunan permintaan bahan bakar di negara importir minyak utama dunia itu.

Dalam laporan yang dirilis Rabu malam oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA), menunjukkan stok minyak mentah AS dalam sepekan naik sebesar 3.93 juta barel, jauh lebih besar dari prediksi yang memperkirakan kenaikan sebesar 1.36 juta barel. Untuk stok bensin turun sebesar 899 ribu barel, lebih rendah dari prediksi yang memperkirakan penurunan sebesar 1.08 juta barel. Laporan stok tersebut mengindikasikan permintaan yang sedang lesu di pasar energi AS. Selain itu, dari sisi produksi dilaporkan peningkatan menjadi 12.1 juta barel, dari 11.9 juta barel pada posisi pekan lalu.

Turut membebani pergerakan harga, kepala International Energy Agency (IEA), Fatih Birol pada hari Rabu mendesak OPEC+ untuk memikirkan kembali kebijakan pemangkasan produksinya karena akan mendorong inflasi menjadi lebih tinggi dan melemahkan ekonomi global. Birol juga memperingatkan dampak yang akan dialami oleh negara berkembang melihat harga minyak yang berpotensi menguat ke level $100 per barel.

Sentimen negatif lain juga datang dari penyebaran wabah Covid yang semakin meningkat tiap hari, memicu kekhawatiran terjadinya penurunan permintaan bahan bakar akibat pemberlakuan pembatasan serta penguncian yang lebih ketat di negara importir minyak terbesar pertama dunia itu. Komisi Kesehatan Nasional melaporkan total kasus Covid di China mencapai 9,005 kasus per hari pada 9 November, naik dari 8,335 kasus sehari sebelumnya, yang sekaligus menandai level tertinggi sejak 30 April. Untuk penyumbang utama kenaikan infeksi berasal dari kota pusat manufaktur Guangzhou yang melaporkan lebih dari 2,000 kasus baru per hari untuk 9 November. 

Dukungan terhadap harga minyak datang dari berita serangan drone terhadap konvoi truk tanker yang membawa muatan bahan bakar dari Irak ke Iran. Serangan yang terjadi pada Selasa malam tersebut dituding dilakukan oleh AS, ungkap pemerintah Iran dalam Press TV pada hari Rabu.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $90 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $82 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

20:30

USA - Core Inflation Rate YoY

 

6.5%

6.6%

20:30

USA - Inflation Rate YoY

 

8.0%

8.2%

20:30

USA - Continuing Jobless Claims

 

1475K

1485K

20:30

USA - Initial Jobless Claims

 

220K

217K

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788