Kamis, 22 Juli 2021 - GBPUSD bergerak ke dekat 1.370 pagi ini di tengah sesi Asia yang cenderung tenang. Pasangan ini berbalik dari posisi terendah Februari, menandai kenaikan harian terbesar dalam dua minggu, memanfaatkAn mundurnya USD pada hari sebelumnya. Namun, pembeli tampaknya telah kehilangan momentum kenaikan akhir-akhir ini di tengah kurangnya katalis utama dan sentimen hati-hati menjelang pertemuan ECB. Dari Brexit Uni Eropa dilaporkan menolak makalah setebal 28 halaman untuk mengubah permintaan protokol Irlandia Utara (NI) oleh Inggris, meski kedua pihak telah sepakat untuk tidak akan menyetujui negosiasi ulang protokol. Di sisi lain, Inggris melaporkan jumlah COVID harian yang sedikit lebih tinggi, dan lonjakan mingguan bombastis sebanyak 50% yang terus menyoroti ketakutan akan varian Delta COVID.

Kamis, 22 Juli 2021 - Setelah ditutup menguat hampir 6% pada perdagangan kemarin, harga minyak pagi ini terpantau bergerak terkonsolidasi di kisaran harga IDR 1,014,000 - 1,019,000 per barel, dibebani oleh data peningkatan stok minyak AS serta lonjakan kasus Covid-19 di Asia yang mengancam dari sisi permintaan bahan bakar.

Rabu, 21 Juli 2021 - Minat jual tetap belum pudar di sekitar AUDUSD untuk hari kelima berturut-turut pada pagi ini, karena bear mengincar penurunan lebih dalam di bawah 0.7300. Tekanan ini terjadi di balik sentimen risiko yang kembali memburuk di tengah meningkatnya kekhawatiran varian Delta COVID terutama di wilayah Asia-pasifik dengan Australia dan Indonesia yang paling terpukul parah. Menambah kesengsaraan AUD, Penjualan Ritel nasional Australia pagi ini dirilis turun 1.8% di bulan Juni vs. penurunan 0.5% yang diharapkan. Penurunan belanja konsumen sudah mengisyaratkan efek negatif dari penguncian COVID pada ekonomi Australia. Di sisi lain di tengah kekhawatiran pertumbuhan global dan kekhawatiran inflasi yang terlalu tinggi, permintaan Dolar AS bangkit kembali di Asia, yang juga memberikan tekanan tambahan pada pasangan.

Rabu, 21 Juli 2021 - Pergerakan harga minyak pagi ini masih terbebani oleh laporan stok minyak mentah AS dan melonjaknya kasus Covid-19 di Asia dan Inggris memicu kekhawatiran akan pemberlakuan penguncian dan pembatasan baru yang berpotensi mengancam pemulihan permintaan bahan bakar.

Rabu, 21 Juli 2021 - Harga emas bergerak stabil di atas zona $1800 pagi ini, koreksi dan konsolidasi yang terjadi terlihat akibat berimbangan antara sentimen ekonomi dari AS yang sejumlah datanya mulai terlihat optimis serta kekhawatiran terhadap melonjaknya lagi kasus COVID-19 di dunia.

Senin, 19 Juli 2021 - USDJPY pagi ini turun untuk beberapa kali menguji level support di 110.000, setelah sebelumnya pada hari Jumat ikut memanfaatkan keuntungan USD. Selain itu, Yen Jepang juga Jumat kemarin melemah di balik sikap Bank of Japan yang memutuskan untuk mempertahankan status quo pada pertemuan kebijakan moneter Juli dan menurunkan perkiraan pertumbuhan untuk tahun fiskal saat ini. Bank sentral Jepang memperkirakan ekonomi akan tumbuh sebesar 3.8% vs 4.0% yang diproyeksikan pada bulan April. Di sisi lain, Tokyo mencatat hari kelima berturut-turut di atas 1,000 infeksi COVID saat pemerintah masih bersiap untuk Olimpiade. Terlepas dari ini, nada yang umumnya positif di sekitar pasar ekuitas dipandang sebagai faktor lain yang merusak safe-haven JPY.

Senin, 19 Juli 2021 - Harga emas terkoreksi dan bergerak masih tertahan di atas zona $1800 pagi ini. Koreksi harga emas yang terjadi pekan lalu disebabkan oleh penguatan USD.

Senin, 19 Juli 2021 - Mengawali pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak bearish setelah OPEC+ mengumumkan kesepakatan baru untuk meningkatkan produksi. Selain itu, potensi tambahan pasokan minyak dari Iran serta ancaman pembatasan dan penguncian baru di Asia turut membebani pergerakan harga minyak.