| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.00010 | -0.15% |
GBPUSD | 1.15260 | -0.16% |
AUDUSD | 0.67680 | -0.44% |
NZDUSD | 0.60730 | -0.38% |
USDJPY | 143.700 | 0.27% |
USDCHF | 0.97690 | 0.05% |
USDCAD | 1.31250 | -0.04% |
GOLDUD | 1717.000 | -0.15% |
COFU | 81.91 | 0.83% |
USD/IDR | 14890 | 0.11% |
Kamis, 08 September 2022 - Harga minyak pagi ini terpantau mengalami koreksi ke tren bullish didukung oleh ultimatum Rusia untuk menyetop pasokan energi, dan proyeksi positif dari EIA akan permintaan yang lebih tinggi pada 2023. Meski demikian, pembatasan dan penguncian di berbagai kota di China membatasi pergerakan harga lebih lanjut.
Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Rabu kembali menegaskan komitmennya untuk tidak akan memasok energi dalam bentuk apapun ke negara yang ikut memberlakukan batasan harga pada ekspor minyak dan gas Rusia. Putin menambahkan bahwa permintaan di Asia akan cukup untuk menggantikan kehilangan porsi ekspor pasar Eropa, jika embargo benar-benar terjadi.
Turut mendukung pergerakan harga lebih lanjut, dalam laporan bulanan Outlook Energi Jangka Pendek yang dirilis hari Rabu, badan statistik energi AS, Energy Information Administration (EIA), memperkirakan permintaan minyak mentah global akan meningkat pada kuartal keempat tahun ini dan kuartal pertama tahun depan, dipicu oleh kenaikan harga gas alam yang mendorong negara-negara beralih ke minyak untuk sumber energi pemanas di musim dingin. Produksi minyak AS juga diperkirakan akan lebih rendah tahun ini. Selain itu, EIA memperkirakan harga minyak melayang di kisaran $90-$100 per barel hingga akhir tahun depan, tetapi memperingatkan kemungkinan volatilitas harga masih cukup tinggi.
Sementara itu, berbagai kota di China seperti Nanjing, Wuxi, dan kota-kota besar di provinsi Jiangsu, China timur, pada hari Rabu menghimbau penduduk untuk tidak meninggalkan kota selama festival pertengahan musim gugur yang berlangsung dari hari Sabtu hingga Senin mendatang. Selain itu, penguncian di kota barat daya Chengdu, yang diharapkan akan dicabut pada hari Rabu, justru memperpanjang masa penguncian, dan belum ada pengumuman lebih lanjut mengenai rencana mengakhiri penguncian tersebut.
Dari sisi pasokan, grup industri American Petroleum Institute (API) merilis laporan mingguan terbaru yang menunjukkan persediaan minyak mentah melonjak naik sebesar 3.65 juta barel untuk pekan yang berakhir 2 September. Kenaikan tersebut mengindikasikan permintaan yang sedang lesu. Meski demikian, pasar masih menanti data resmi versi pemerintah yang akan dirilis malam nanti oleh EIA.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $87 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $77 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
22:00 | USA - EIA Crude Oil Domestic Production |
|
| 12.100M |
22:00 | USA - EIA Crude Oil Stocks Change |
| -0.250M | -3.326M |
22:00 | USA - EIA Gasoline Stocks Change |
| -1.667M | -1.172M |