| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.12460 | -0.07% |
GBPUSD | 1.33740 | 0.03% |
AUDUSD | 0.72260 | -0.10% |
NZDUSD | 0.69440 | -0.39% |
USDJPY | 115.090 | 0.03% |
USDCHF | 0.93250 | 0.13% |
USDCAD | 1.26650 | 0.09% |
GOLDUD | 1789.960 | 0.21% |
COFR | 1119517 | 0.34% |
USD/IDR | 14265 | 0.00% |
Fokus Crude Oil:
Rabu, 24 November 2021 - Laporan stok dari API serta pengumuman resmi dari negara-negara konsumen utama untuk merilis cadangan minyak daruratnya membebani pergerakan harga minyak. Meski demikian, meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah memberikan dukungan pada pasar minyak dan membatasi penurunan harga lebih lanjut.
Persediaan minyak mentah AS dalam sepekan naik sebesar 2.31 juta barel, ungkap laporan yang dirilis oleh grup industri American Petroleum Institute (API) untuk pekan yang berakhir 19 November. Untuk stok bensin juga dilaporkan naik sebesar 2.25 juta barel. Data dari API tersebut mengindikasikan permintaan pasar di AS yang sedang lesu. Sementara untuk angka resmi versi pemerintah akan dirilis malam nanti oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA).
Turut membebani pergerakan harga minyak, pihak Gedung Putih pada hari Selasa mengumumkan bahwa AS akan merilis 50 juta barel minyak dari cadangan strategis negara dengan harapan dapat menurunkan harga bensin yang telah melonjak ke level tertinggi dalam 7 tahun. Departemen Energi AS berencana merilis 50 juta barel minyak tersebut dalam 2 bagian yaitu - 32 juta barel dalam beberapa bulan ke depan dan 18 barel sisanya sebagai bagian dari penjualan minyak yang sebelumnya telah disetujui Kongres. Pihak Gedung Putih juga menambahkan bahwa aksi itu akan dilakukan secara paralel dengan negara-negara konsumen energi utama lainnya termasuk China, India, Jepang, Korea Selatan dan Inggris.
Menyusul pengumuman dari AS, India pada hari Selasa juga mengumumkan akan merilis sekitar 5 juta barel minyak dari cadangan daruratnya dalam 7-10 hari kedepan. Korea Selatan dan Jepang pada Rabu pagi juga mengumumkan hal serupa, dimana masing-masing akan merilis sekitar 3.8 juta barel dan 4.2 juta barel dari cadangan daruratnya.
Sementara itu, meningkatnya ketegangan geopolitik di timur tengah memberikan dukungan pada harga minyak. Koalisi pimpinan Saudi pada hari Rabu mengatakan bahwa pihaknya akan meluncurkan serangan udara yang menargetkan situs-situs militer di ibukota Yaman Sanaa, sehingga warga sipil dihimbau untuk tidak berkumpul atau mendekati daerah yang ditargetkan.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 1,140,000 - 1,160,000 per barel serta kisaran Support di IDR 1,100,000 - 1,080,000 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya | |||||
22:30 | USA - EIA Crude Oil Domestic Production | - | - | 11.4M | |||||
22:30 | USA - EIA Crude Oil Stocks Change | - | -0.481M | -2.101M | |||||
22:30 | USA - EIA Gasoline Stocks Change | - | -0.461M | -0.708M |