| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.12990 | 0.04% |
GBPUSD | 1.34910 | 0.20% |
AUDUSD | 0.71500 | 0.17% |
NZDUSD | 0.66880 | -0.03% |
USDJPY | 113.880 | -0.01% |
USDCHF | 0.91790 | -0.05% |
USDCAD | 1.26210 | -0.11% |
GOLDUD | 1847.600 | 0.05% |
COFR | 1219218 | 0.11% |
USD/IDR | 14300 | 0.21% |
Rabu, 26 Januari 2022 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak bullish didukung oleh ketegangan geopolitik di Eropa Timur serta data positif stok minyak AS. Meski demikian, keputusan AS yang memicu sinyal perilisan minyak oleh negara konsumen minyak utama membatasi pergerakan harga lebih lanjut.
Semakin meningkatnya kekhawatiran invasi Rusia ke Ukraina mendorong AS dan Inggris mengusulkan agar Rusia dapat dikeluarkan dari jaringan SWIFT – sistem transaksi keuangan internasional antar bank yang dioperasikan oleh perusahaan yang berbasis di Belgia. Namun, Wakil Ketua Senat Rusia Nikolay Zhuravlev pada hari Selasa memperingatkan konsekuensi bagi Eropa apabila memenuhi usulan tersebut. Dengan dikeluarkan dari SWIFT, maka akan membuat Eropa berisiko kehilangan komoditi impor utama dari Rusia terutama minyak dan gas.
Turut mendukung harga minyak, grup industri American Petroleum Institute (API) melaporkan persediaan minyak mentah AS dalam sepekan turun sebesar 872 ribu barel untuk pekan yang berakhir 21 Januari, yang sekaligus mengindikasikan permintaan positif di pasar minyak AS. Untuk angka resmi dari pemerintah akan dirilis malam nanti oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA).
Sementara itu, Departemen Energi AS pada hari Selasa mengumumkan bahwa pihaknya telah menyetujui perilisan minyak mentah sebesar 13.4 juta barel dari cadangan strategis negara ke tujuh perusahaan kilang sebagai bagian dari upaya Biden untuk membantu meredam lonjakan harga bahan bakar. Pasar juga memantau kepastian dari China yang sebelumnya mengatakan akan merilis minyak mentah dari stoknya sekitar liburan Tahun Baru Imlek.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 1,240,000 - 1,260,000 per barel serta kisaran Support di IDR 1,200,000 - 1,180,000 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya | |||||
22:30 | USA - EIA Crude Oil Domestic Production |
|
| 11.7M | |||||
22:30 | USA - EIA Crude Oil Stocks Change |
| -0.728M | 0.515M | |||||
22:30 | USA - EIA Gasoline Stocks Change |
| 2.548M | 5.873M |