Home
>
News
>
Publication
>
Target Pertumbuhan China Diragukan, Minyak Ikut Goyah
Target Pertumbuhan China Diragukan, Minyak Ikut Goyah
Wednesday, 06 March 2024

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.08570

-0.10%

GBPUSD

1.27050

0.02%

AUDUSD

0.65010

0.05%

NZDUSD

0.60860

0.07%

USDJPY

150.020

-0.03%

USDCHF

0.88330

-0.06%

USDCAD

1.35900

-0.04%

GOLDUD

2,127.790

0.02%

COFU

78.74

-0.17%

USD/IDR

15,755

-0.06%

Fokus Crude Oil:

  • China targetkan pertumbuhan ekonomi tahun 2024 di level 5%, terendah dalam beberapa dekade.
  • Putin melihat tujuan OPEC+ untuk menjaga harga minyak tetap stabil, telah berhasil dicapai.

***************************************************************

Rabu, 06 Maret 2024 - Harga minyak pagi ini terpantau bergerak bearish dibebani oleh pesimisme akan tercapainya pertumbuhan ekonomi China sesuai target dan laporan stok dari API. Meski demikian, pernyataan Putin akan sikap OPEC+ serta rencana pemberlakuan kembali sanksi AS terhadap sektor minyak Venezuela memberikan dukungan pada harga minyak.

Dalam pertemuan Kongres Rakyat Nasional (NPC) tahunan hari Selasa di Beijing, Perdana Menteri Li Qiang mengumumkan target pertumbuhan ekonomi China di level 5% untuk tahun 2024. Target tersebut sama dengan tahun lalu dan sekaligus merupakan target terendah pertumbuhan ekonomi China dalam beberapa dekade. Li juga menambahkan bahwa untuk mencapai target tersebut sangat tidak mudah karena fondasi untuk pemulihan dan pertumbuhan ekonomi China yang berkelanjutan tidak cukup kokoh. Komentar Li tersebut menambah pesimisme pasar akan tercapainya pertumbuhan ekonomi China sesuai yang ditargetkan, serta meningkatkan kekhawatiran akan melambatnya ekonomi di negara importir minyak terbesar kedua dunia itu.

Turut membebani pergerakan harga minyak lebih lanjut, grup industri American Petroleum Industry (API) melaporkan stok minyak mentah AS dalam sepekan turun sebesar 423 ribu barel, jauh lebih rendah dari prediksi awal yang memperkirakan stok akan naik sebesar 2,600 barel, yang mengindikasikan lesunya permintaan di pasar energi AS. Meski demikian, pasar masih menantikan laporan resmi versi pemeritah yang akan dirilis Rabu malam oleh badan statistik pemerintah AS, Energy Information Administration (EIA).

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa menegaskan bahwa tujuan OPEC+ adalah untuk mencapai stabilitas harga di pasar minyak, bukan menaikkan harga tanpa batas waktu, dan sejauh ini tujuan tersebut telah berhasil dicapai. Pernyataan Putin tersebut mengisyaratkan sikap OPEC+ untuk tetap mempertahankan kebijakan dan langkah yang telah diambil sejauh ini, yang artinya untuk sementara waktu tidak akan ada kenaikan pasokan dari aliansi OPEC+.

Sentimen positif lainnya datang dari rencana AS untuk kembali menjatuhkan sanksi yang menargetkan sektor minyak Venezuela mulai bulan depan, ungkap sumber yang mengetahui masalah itu pada hari Selasa. Jika benar diimplementasikan, maka sanksi AS tersebut akan membuat produksi minyak Venezuela kembali turun ke level sekitar 600 ribu bph.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $80 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $76 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

22:30

USA - EIA Crude Oil Stocks Change

 

2.116M

4.199M

22:30

USA - EIA Gasoline Stocks Change

 

-1.640M

-2.832M

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788