| Pembukaan | % Perubahan |
EURUSD | 1.14410 | 0.03% |
GBPUSD | 1.36960 | 0.16% |
AUDUSD | 0.72840 | -0.05% |
NZDUSD | 0.68390 | 0.18% |
USDJPY | 114.630 | -0.03% |
USDCHF | 0.91430 | -0.03% |
USDCAD | 1.25090 | -0.08% |
GOLDUD | 1825.600 | -0.06% |
COFR | 1184740 | -0.31% |
USD/IDR | 14305 | 0.02% |
Kamis, 13 Januari 2022 - Pergerakan harga minyak pagi ini mendapat dukungan dari laporan Energy Information Administration (EIA) serta pernyataan positif akan proyeksi permintaan minyak global versi International Energy Agency (IEA). Meski demikian, sinyal penurunan aktifitas jalan raya di Asia membebani pergerakan harga minyak lebih lanjut.
Dalam laporan mingguan terbaru yang dirilis Rabu malam oleh badan statistik pemerintah AS, EIA menunjukkan bahwa produksi minyak mentah AS turun menjadi 11.7 juta barel dari posisi pekan lalu di level 11.8 juta barel. Untuk stok minyak mentah merosot turun sebesar 4.55 juta barel, melebihi prediksi awal yang memperkirakan penurunan sebesar 1.90 juta barel. Data tersebut mengindikasikan permintaan minyak yang menguat di pasar AS.
Turut mendukung harga minyak, Direktur Eksekutif IEA, Fatih Birol pada hari Rabu mengatakan bahwa permintaan minyak global terbukti lebih kuat dari yang diharapkan karena efek dari varian Omicron terhadap ekonomi lebih ringan daripada yang diantisipasi. Pernyataan dari IEA tersebut sekaligus menguatkan proyeksi positif akan permintaan minyak yang dirilis sebelumnya oleh EIA.
Sementara itu, lalu lintas jalan raya mengalami penurunan di seluruh Asia pada awal tahun akibat merebaknya varian Omicron. Mengutip dari data mobilitas yang dirilis oleh Apple Inc menunjukkan lebih sedikit kendaraan yang transit melalui sebagian besar ibu kota pada awal bulan Januari ini dibanding pada bulan Desember lalu. Selain itu, pembatalan penerbangan juga dilaporkan meningkat di Asia. Data dari FlightRadar24 menunjukkan penerbangan komersial di seluruh dunia selama tujuh hari yang berakhir pada 9 Januari masing-masing sekitar 17% dan 21% di bawah periode yang sama tahun 2019 dan 2020.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 1,195,000 - 1,215,000 per barel serta kisaran Support di IDR 1,165,000 - 1,145,000 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya | |||||
20:30 | USA - PPI MoM |
| 0.4% | 0.8% | |||||
20:30 | USA - Unemployment Claims |
| 199K | 207K | |||||
22:00 | USA - FOMC Member Brainard Speech |
|
|
|