Home
>
News
>
Publication
>
Rusia Ancam Setop Pasokan, Minyak Ikut Bergerak Bullish
Rusia Ancam Setop Pasokan, Minyak Ikut Bergerak Bullish
Friday, 02 September 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

0.99440

0.15%

GBPUSD

1.15420

0.06%

AUDUSD

0.67870

0.03%

NZDUSD

0.60790

0.03%

USDJPY

140.200

0.01%

USDCHF

0.98200

-0.13%

USDCAD

1.31540

0.03%

GOLDUD

1697.000

-0.01%

COFU

86.56

1.29%

USD/IDR

14890

0.08%

Fokus Crude Oil:

  1. Rusia akan hentikan pasokan minyak ke negara-negara yang memberlakukan pembatasan harga.
  2. Kota Chengdu umumkan penguncian selama empat hari pengujian Covid-19.

***************************************************************

Jumat, 02 September 2022 - Pada penutupan pekan pagi ini, harga minyak terpantau bergerak bullish dipicu oleh sentimen dari penegasan Rusia untuk menyetop pasokan ke negara-negara yang menerapkan pembatasan harga untuk minyaknya. Selain itu, sinyal kemunduran negosiasi nuklir Iran juga turut mendukung pergerakan harga minyak.

Rusia menegaskan akan menangguhkan pasokan minyak beserta produk turunannya ke negara-negara yang memutuskan untuk membatasi harga minyak seperti yang diusulkan oleh negara Barat dan sekutunya, kata Wakil Perdana Menteri Alexander Novak pada hari Kamis. Pernyataan Novak menambah kekhawatiran akan semakin ketatnya pasokan minyak di pasar global. Para menteri keuangan dari kelompok G7 dijadwalkan akan bertemu pada hari Jumat untuk membahas usulan batasan harga minyak Rusia tersebut.

Turut mendukung pergerakan harga minyak, Iran telah mengirim tanggapan atas proposal AS terkait menghidupkan kembali kesepakatan nuklir, namun tanggapan tersebut mendapat respon kurang positif dari AS, ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanaani pada hari Jumat. Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa tanggapan yang disampaikan Iran melalui kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa (UE) Josep Borrell selaku koordinator negosiasi, dinilai tidak konstruktif. Berita tersebut mengindikasikan potensi penundaan bagi Iran untuk dapat meningkatkan ekspor minyak dalam kapasitas penuh.

Sementara itu, meningkatnya penyebaran Covid di China memicu kekhawatiran akan berdampak pada penurunan permintaan energi di negara importir minyak terbesar pertama dunia itu. Menyusul pengetatan pembatasan di kota-kota besar China termasuk Shenzhen dan Dalian sejak awal pekan ini, kota Chengdu di China barat daya pada hari Kamis mengumumkan penguncian selama berlangsungnya pengujian Covid-19 di seluruh kota selama 4 hari. Akibat penutupan tersebut, penerbangan ke dan dari kota Chengdu ikut dibatalkan, dengan tingkat pembatalan di Bandara Shuangliu dan Bandara Tianfu tercatat masing-masing sebesar 62 persen dan 79 persen. Kota Chengdu menjadi kota terbesar di China yang dikunci sejak penguncian kota Shanghai pada April dan Mei lalu.

Sinyal tensi antara AS dan China yang semakin memanas ikut membebani pergerakan harga minyak. Setelah kunjungan AS ke Taiwan pada awal Agustus yang memicu peningkatan tensi antara kedua raksasa ekonomi dunia itu, AS pada hari Kamis menyerukan China untuk menghentikan kekejaman atas Uyghur dan etnis minoritas lainnya dan mendesak untuk mengizinkan akses tanpa batas ke Xinjiang.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $90 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $80 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

19:30

USA - Non Farm Payrolls

 

295K

528K

19:30

USA - Unemployment Rate

 

3.5%

3.5%

21:00

USA - Factory Orders MoM

 

0.2%

2.0%

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788