Home
>
News
>
Publication
>
Potensi Tambahan Pasokan Rusia Serta AS, Buat Harga Minyak Tertekan
Potensi Tambahan Pasokan Rusia Serta AS, Buat Harga Minyak Tertekan
Tuesday, 19 March 2024

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

1.08710

-0.03%

GBPUSD

1.27280

-0.05%

AUDUSD

0.65570

-0.08%

NZDUSD

0.60850

-0.13%

USDJPY

149.150

0.03%

USDCHF

0.88740

0.06%

USDCAD

1.35300

0.06%

GOLDUD

2,159.790

0.13%

COFU

82.21

-0.07%

USD/IDR

15,690

0.10%

Fokus Crude Oil:

  • Rusia diperkirakan akan meningkatkan ekspor sebesar 10% pada bulan Maret di tengah penghentian kilang.
  • Irak berkomitmen akan kurangi ekspor menjadi 3,3 juta bph dalam beberapa bulan mendatang.

***************************************************************

Selasa, 19 Maret 2024 - Setelah menembus di atas level $80 per barel, pagi ini harga minyak terpantau bergerak pada tren bearish dibebani oleh potensi peningkatan pasokan dari Rusia dan AS. Meski demikian, komitmen pengurangan ekspor oleh Irak serta pernyataan dari Saudi Aramco memberikan dukungan pada harga minyak.

Di tengah serangkaian serangan Ukraina yang menyebakan operasional sejumlah kilang di Rusia terhenti, Rusia justru diperkirakan akan meningkatkan ekspor minyak melalui pelabuhan baratnya pada bulan Maret naik 10% sebesar hampir 200.000 bph dibandingkan rencana bulanan menjadi 2,15 juta bph, kata sumber yang dikutip Reuters pada hari Senin. Perkiraan peningkatan pasokan itu mencuat pasca munculnya tambahan dua kargo dari Rosneft dan Tatneft di Baltik, serta tambahan kapal tanker oleh Rosneft dan Lukoil di Novorossiisk, ujar sumber tersebut.

Turut membebani pergerakan harga lebih lanjut, dalam Laporan Produktivitas Pengeboran bulanan yang dirilis pada hari Senin, badan statistik Energy Information Administration (EIA) memproyeksikan bahwa produksi minyak AS dari wilayah penghasil serpih utama akan meningkat pada bulan April mencapai 9,77 juta bph, level produksi tertinggi sejak bulan Desember.

Sementara itu, produsen terbesar kedua OPEC, Irak mengumumkan akan mengurangi ekspor minyak mentah menjadi 3,3 juta bph dalam beberapa bulan mendatang sebagai kompensasi atas kelebihan output di bulan Januari dan Februari, ujar Kementerian Perminyakan Irak pada hari Senin. Langkah tersebut merupakan bentuk komitmen Irak terhadap kesepakatan pemangkasan produksi OPEC+, dan sekaligus mengindikasikan bahwa ekspor Irak di bulan Maret akan dikurangi sebesar 130.000 bph dari tingkat ekspor bulan Februari.

Masih dari OPEC, CEO Saudi Aramco Amin Nasser pada hari Senin mengatakan bahwa permintaan minyak global masih belum mencapai puncaknya dalam beberapa waktu ke depan sehingga para pembuat kebijakan perlu memastikan investasi yang cukup dalam minyak dan gas untuk memenuhi konsumsi dan memikirkan kembali rencana penghapusan bahan bakar fosil secara bertahap. Nasser juga menambahkan bahwa permintaan minyak akan mencapai rekor baru sebesar 104 juta bph pada tahun 2024, sehingga perlu diadakannya penyusunan ulang rencana transisi energi global.

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $84 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $80 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

19:30

USA - Building Permits

 

1.495M

1.489M

19:30

USA - Housing Starts

 

1.425M

1.331M

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788