Home
>
News
>
Publication
>
Potensi Saudi Pangkas Harga Jual Bulan Oktober Bayangi Pergerakan Minyak
Potensi Saudi Pangkas Harga Jual Bulan Oktober Bayangi Pergerakan Minyak
Tuesday, 30 August 2022

Indikator Harga

 

Pembukaan

% Perubahan

EURUSD

0.99940

-0.11%

GBPUSD

1.17070

-0.15%

AUDUSD

0.69030

-0.35%

NZDUSD

0.61580

-0.34%

USDJPY

138.690

-0.07%

USDCHF

0.96780

0.02%

USDCAD

1.30120

0.09%

GOLDUD

1737.000

-0.14%

COFU

96.90

-0.23%

USD/IDR

14875

0.10%

Fokus Crude Oil:

  1. Arab Saudi berpotensi pangkas harga jual minyak untuk pengiriman bulan Oktober ke Asia.
  2. Kota Shenzhen China tutup pasar elektronik dalam upaya menekan penyebaran Covid.

***************************************************************

Selasa, 30 Agustus 2022 - Pergerakan harga minyak pagi ini menemui tekanan yang dipicu oleh potensi pemangkasan harga jual minyak Saudi ke Asia untuk bulan Oktober, serta ditambah dengan sentimen dari otoritas kota Shenzhen yang menutup Huaqiangbei, pasar elektronik terbesar di dunia, demi menekan penyebaran Covid. Meski demikian, ketegangan geopolitik di Irak membatasi penurunan harga lebih lanjut.

Eksportir minyak utama, Arab Saudi diperkirakan akan memangkas harga jual minyaknya untuk pengiriman bulan Oktober yang ditujukan ke Asia sekitar $4.50 per barel, ungkap lima sumber penyulingan yang disurvei Reuters pada hari Senin. Apabila proyeksi itu benar-benar terealisasi, maka akan menjadi penurunan pertama yang dilakukan oleh Saudi dalam empat bulan terakhir. Selain itu, harga jual resmi minyak mentah Saudi yang biasanya dirilis sekitar tanggal lima setiap bulan, akan dijadikan tren bagi harga jual produsen Timur Tengah lainnya seperti Iran, Kuwait, dan Irak, yang secara total berkontribusi sebesar lebih dari 9 juta bph minyak mentah ke Asia.

Turut membebani pergerakan harga minyak, kota pusat teknologi China, Shenzhen, pada hari Senin resmi menutup pasar elektronik terbesar di dunia, Huaqiangbei, serta menangguhkan layanan di 24 stasiun kereta bawah tanah dalam upaya mengekang penyebaran wabah Covid. Otoritas kota Shenzhen menyebutkan bahwa penutupan tersebut rencananya akan dilakukan hingga 2 September. Perkembangan situasi tersebut memicu kekhawatiran akan berdampak pada kondisi perokomian China yang tentunya ikut mempengaruhi penurunan pada permintaan di hampir semua komoditi termasuk minyak mentah.

Sementara itu, meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah memberikan dukungan pada harga minyak. Kedutaan Besar Kuwait di Irak mendesak warganya untuk meninggalkan Irak, menyusul bentrokan antara kelompok-kelompok Syiah yang semakin memanas, ungkap kantor berita negara Kuwait (KUNA) pada Senin malam.

Untuk indikator dalam waktu dekat yang dipantau oleh pasar adalah rilisnya data persediaan minyak mentah AS versi grup industri, American Petroleum Institute (API) yang akan dirilis pada hari Selasa pukul 16:30 EDT (03:30 WIB). Yang kemudian disusul oleh data versi pemerintah yang akan dirilis Rabu malam oleh Energy Information Administration (EIA).

Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level $100 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level $90 per barel.

DATA EKONOMI HARIAN

Jam

Data

Aktual

Ekspektasi

Sebelumnya

19:00

USA - Fed Barkin Speech

 

 

 

20:00

USA - House Price Index MoM

 

0.8%

1.4%

21:00

USA - CB Consumer Confidence

 

97.9

95.7

21:00

USA - JOLTS Job Openings

 

10.37M

10.70M

Riset Indonesia Commodity and Derivative Exchange

Crude Oil Daily Newsletter

Member of
© Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Join Our Monthly Newsletter
Follow Us
Contact Us
Midpoint Place, 22nd Floor, K.H. Fachrudin Street No. 26, Tanah Abang, Jakarta Pusat
+62 21 3002 7788