Pembukaan | % Perubahan | |
---|---|---|
EURUSD | 1.18120 | -0.06% |
GBPUSD | 1.39000 | -0.06% |
AUDUSD | 0.76510 | -0.13% |
NZDUSD | 0.70560 | -0.09% |
USDJPY | 110.150 | 0.15% |
USDCHF | 0.93630 | 0.17% |
USDCAD | 1.25200 | 0.06% |
GOLDUD | 1728.090 | 0.35% |
COFR | 851424 | 0.90% |
USD/IDR | 14480 | 0.00% |
Selasa, 06 April 2021 - Harga minyak pagi ini terpantau berada di zona hijau dan bergerak di kisaran harga IDR 848,000 - 862,000 per barel. Fokus pasar tertuju pada pertemuan antara AS dan Iran yang akan berdampak pada kelanjutan sektor perminyakan Iran. Di sisi lain, ancaman permintaan bahan bakar akibat meningkatnya kasus infeksi baru secara global masih terus membebani pergerakan harga minyak.
Ancaman gelombang ketiga pandemi Covid-19 yang berpotensi menghambat pemulihan permintaan bahan bakar kian mengkhawatirkan. AS melaporkan peningkatan sebesar 5% untuk kasus infeksi baru pada minggu lalu menjadi 450,000 kasus, meningkat untuk minggu ketiga berturut-turut. Laporan peningkatan tersebut berasal dari 27 dari 50 negara bagian, dimana kasus baru serta jumlah rawat inap tertinggi disumbang oleh Michigan, New Jersey dan New York. Pihak otoritas menyebutkan pemicu dari lonjakan tersebut adalah meningkatnya perjalanan saat liburan Paskah dan liburan musim semi sekolah.
Lonjakan kasus infeksi juga terjadi di negara importir minyak utama, India yang pada hari Senin melaporkan jumlah tertinggi kasus infeksi baru harian sejak pandemi dimulai, yang memicu diberlakukannya penguncian di kota terbesarnya di Mumbai. Sementara di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson pada hari Senin mengumumkan akan tetap memberlakukan larangan perjalanan internasional setelah tanggal 17 Mei jika kasus infeksi terus meningkat di seluruh dunia.
Sementara itu, dukungan terhadap harga minyak datang dari pernyataan AS pada hari Senin yang bernada pesimis mengenai pertemuan dengan Iran yang akan dimulai pada hari Selasa untuk membahas kelanjutan terkait kesepakatan nuklir. Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa sanksi ekonomi AS terhadap Iran masih akan tetap berlaku, termasuk tekanan pada sektor perminyakan Iran.
Melihat dari sudut pandang teknis, harga minyak akan berada dalam kisaran Resistance di IDR 880,000 - 900,000 per barel serta kisaran Support di IDR 830,000 - 810,000 per barel.
Jam | Data | Aktual | Ekspektasi | Sebelumnya |
---|---|---|---|---|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|